Jakarta, CNN Indonesia -- Fatah, partai tempat Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, bernaung mengklaim telah meraih pencapaian besar dengan membunuh 11 ribu warga Israel.
"Bagi orang yang senang berargumen, yang tidak peduli, dan bagi mereka yang tidak mengetahui sejarah. Fatah telah menewaskan 11.000 orang Israel," tulis Fatah melalui akun Facebook resmi mereka, seperti dikutip
New York Times.
Tak hanya itu, Fatah juga menyatakan ada sekitar "170.000 martir" dari pihaknya tewas selama konflik dengan Israel berkecamuk sejak beberapa dekade lalu. Sementara itu, ratusan "martir" lainnya masih terkurung di penjara-penjara Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan dalam bahasa Arab ini langsung menjadi sorotan setelah diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Palestinian Media Watch (PMW), organisasi pemantau pernyataan anti-Semit dan anti-Israel dalam media Arab.
Menanggapi pernyataan ini, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, David Keyes, mengatakan, "Partai Presiden Abbas bangga melakukan pembunuhan massal dan sementara itu, banyak orang menyebut itu moderat. Saya berharap para pemimpin Palestina lebih menghabiskan waktu untuk hidup berdampingan ketimbang teror."
Sementara itu, perwakilan kantor kepresidenan Palestina, Husam Zomlot, sempat mempertanyakan keabsahan pernyataan di Facebook tersebut. Menurutnya, pesan itu kemungkinan diunggah oleh "pemuda berdarah panas."
Kontroversi ini muncul menjelang kampanye pemilihan umum Palestina yang dijadwalkan digelar di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada 8 Oktober mendatang.
Suasana politik di Palestina pun memanas, terutama antara dua partai yang bertarung dalam pemilu, yaitu Fatah dan Hamas.
Hamas sendiri sudah dinyatakan sebagai organisasi teror oleh Amerika Serikat, Israel, dan Uni Eropa.
Namun kini, para pejabat Fatah mulai ketir karena banyak warga Palestina menganggap Hamas sebagai partai yang lebih bersih dan kompeten.
(stu/stu)