Jakarta, CNN Indonesia -- Para siswa di Perancis akan menjalani pelatihan keselamatan diri saat terjadi serangan terorisme. Latihan ini akan dilakukan menyusul ancaman serangan teroris terhadap sekolah-sekolah di Perancis.
Seperti diberitakan
Telegraph, pelatihan yang akan dimulai pada September mendatang ini wajib diikuti oleh para siswa berusia 14 tahun ke atas, seperti yang diumumkan pemerintah Paris pada Rabu (10/8).
Pelatihan meliputi strategi keselamatan saat serangan terorisme terjadi. Para guru akan bertindak sebagai teroris yang melakukan pelatihan serangan sekaligus mengamankan wilayah rentan di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan yang terjadi belakangan ini dan ancaman terorisme menandakan diperlukannya peningkatan kewaspadaan," ujar pernyataan bersama kementerian dalam negeri dan pendidikan Perancis.
Perancis menegaskan bahwa sekolah merupakan target utama serangan ISIS. Desember lalu, ISIS melalui majalah propaganda mereka, Dar al Islam, menyerukan orang tua Muslim memindahkan anak-anak mereka dari sekolah Perancis dan membunuh para guru karena mengajarkan sekulerisme.
Setiap sekolah di Perancis mulai akhir tahun ini akan melakukan tiga kali latihan per tahun akademik, untuk meningkatkan "kemampuan sekolah dalam bereaksi dan tidak kaget."
Sebuah sistem teks peringatan bahaya bagi para siswa dan alarm dengan suara yang berbeda dengan alarm kebakaran, akan digunakan dalam situasi serangan terorisme.
Para kepala sekolah diminta gelar rapat dengan para orang tua untuk menjelaskan soal latihan ini.
Perancis belakangan didera beberapa kasus terorisme yang dilakukan oleh pengikut ISIS. Akhir tahun lalu, serangan bom bunuh diri dan penembakan di beberapa wilayah di Paris menewaskan 130 orang.
Juli lalu, sebanyak 85 orang meninggal saat sebuah truk yang dikendarai simpatisan ISIS menabrak massa dalam sebuah perayaan di jalanan kota Nice.
Serangan Nice disusul oleh penyerbuan sebuah gereja di Normandia oleh dua orang pendukung ISIS. Seorang pendeta tewas dalam insiden itu.
(stu)