Protes Penempatan Rudal AS, 900 Warga Korsel Cukur Rambut

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 10:11 WIB
Sekitar 900 warga Korea Selatan meluncurkan aksi protes terkait penempatan sistem pertahanan rudal THAAD dari Amerika Serikat di Seongju.
Sekitar 900 warga Korea Selatan meluncurkan aksi protes terkait penempatan sistem pertahanan rudal THAAD dari Amerika Serikat di Seongju. (Kim Jun-beom/Yonhap via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 900 warga Korea Selatan meluncurkan aksi protes kepada pemerintah terkait penempatan sistem pertahanan rudal dari Amerika Serikat dengan mencukur habis kepala mereka. Sebagian besar demonstran adalah warga Seongju, wilayah di mana sistem pertahanan rudal itu akan ditempatkan.

Sistem pertahanan rudal dari AS (THAAD) ditempatkan di Korea Selatan untuk menangkal acaman dari Korea Utara yang meningkat belakangan ini. Juli lalu, Korea Selatan mengumumkan bahwa unit pertahanan antirudal dari AS akan ditempatkan di Seongju.

Namun warga setempat memprotes rencana ini karena khawatir penempatan ini akan menyebabkan wilayah itu berisiko menjadi target perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar warga Seongju merupakan petani yang membudidayakan melon, yang terkenal secara domestik. Warga meluncurkan protes pada Senin (15/8) dengan mencukur rambut mereka sembari meneriakkan, "Tolak THAAD!"

"THAAD tidak boleh digunakan sama sekali, tidak hanya di Seongju, tetapi di mana saja di Korea Selatan," kata Yoo Ji-won, seorang petani melon berusia 63 tahun.

"Warga berkumpul di sini dan mencukur kepala mereka untuk berdemonstrasi menentang penyebaran [THAAD]," ujarnya, dikutip dari Reuters.

Penyelenggara demonstrasi menyebut sebanyak 908 warga mengikuti aksi ini. "Ini adalah cara yang paling ampuh menampilkan protes. Kami tak boleh meluncurkan protes dalam skala yang lebih besar," kata pemimpin protes Kim An-soo.

Sementara, Kementerian Pertahanan Korea Selatan berjanji akan meminimalkan dampak dari THAAD terhadap warga sekitar dan lingkungan.
"THAAD adalah langkah pertahanan diri yang telah kami putuskan untuk disebarkan, demi melindungi kehidupan warga dari provokasi sembrono Korea Utara," kata Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye.

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklir keempat pada Januari lalu, diikuti dengan peluncuran satelit dan serangkaian uji coba peluncuran rudal.

Pengerahan THAAD di Korea Selatan memicu protes dari China, sekutu utama Korea Utara. Duta Besar China untuk Korsel, Qiu Guohong sebelumnya menyatakan hubungan China-Korsel dapat rusak akibat penempatan THAAD dan mungkin tidak dapat diperbaiki lagi.

Penempatan THAAD di Korsel juga membuat Korut geram. Pemerintahan Kim Jong Un mengancam akan "meluncurkan balas dendam" terkait penempatan THAAD tersebut.

Sistem THAAD mampu meluncurkan rudal anti-balistik ke langit untuk menghancurkan ke rudal musuh baik dari di dalam atau di luar atmosfer bumi di tingkat akhir penerbangan. Namun, rudal pencegat itu tidak membawa hulu ledak dan hanya mengandalkan energi kinetik untuk menghancurkan target mereka. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER