Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, Thae Yong Ho, memutuskan untuk membelot bersama keluarganya ke Korea Selatan. Dia merupakan salah satu pejabat tertinggi Korut yang membelot dari rezim Kim Jong-un.
Kementerian Unifikasi Korea di Seoul dalam pernyataannya, Rabu (17/8), mengatakan Thae yang bertugas di Kedutaan Besar Korut di London telah tiba di Korsel bersama dengan keluarganya dan saat ini dalam perlindungan pemerintah Korsel.
Juru bicara Kementerian Jeong Joon-Hee menjelaskan bahwa Thae menghubungi Korsel dan ingin membelot karena muak dengan pemimpin Korut Kim Jong Un, menginginkan demokrasi seperti di Korsel, dan mengkhawatirkan masa depan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeong, seperti dikutip dari
Washington Post, mengatakan bahwa Thae adalah pejabat tertinggi kedua di kedutaan besar Korut dan diplomat paling senior yang membelot ke Korsel. Sebelumnya pada tahun 1997, duta besar Korut di Mesir membelot dan saat ini tinggal di Amerika Serikat.
Dikutip dari
Reuters, Kementerian Unifikasi di Seoul menolak memberikan rincian soal waktu atau bagaimana Thae dan keluarganya tiba di Korsel. Kementerian juga menolak mengungkapkan jumlah anggota keluarga Thae yang ikut membelot bersamanya.
"Kita tahu bahwa Wakil Duta Besar Thae mengungkapkan kebenciannya kepada rezim Kim Jong Un dan keinginannya terhadap sistem demokrasi bebas Republik Korea serta masa depan anaknya. Ini menjadi motif pembelotannya," kata Jeong, menyebut nama resmi ke Korea Selatan, Rabu (17/8).
Belum ada pernyataan apa pun dari pemerintah Korut dan Inggris terkait pembelotan ini.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, harian Korsel
JoongAng Ilbo menyatakan diplomat ini "menyusun rencana dengan teliti" untuk membelot dan sempat "mendarat di negara ketiga sebagai pencari suaka."
Pejabat tertinggi Korut yang pernah membelot ke Korsel adalah Hwang Jang-yop, pejabat tinggi Partai Pekerja yang pernah menjadi guru Kim Jong Il Hwang membelot tahun 1997 ke Seoul, dia meninggal dunia pada 2010.
Jeong mengatakan, pembelotan Thae menunjukkan pengaruh pemerintahan Kim terhadap kelas menengah mulai memudar.
Thae, 55, adalah diplomat veteran yang berpengalaman melakukan negosiasi negara-negara di Eropa Barat. Dia memimpin delegasi Pyongyang dalam perundingan dengan Uni Eropa terkait situasi Ham Korut di Brussels tahun 2001.
Dia telah bekerja di Kedutaan Besar Korut di London selama 10 tahun. Sebelumnya dia bertugas di Kedubes Korut yang kini telah ditutup di Denmark, dan sempat bertugas sebentar di Swedia.
Menurut catatan pemerintah Seoul, telah lebih dari 29 ribu warga Korut yang membelot ke Korsel sejak berakhirnya Perang Korea dengan gencatan senjata pada 1953. Hingga Juli tahun ini saja, jumlah warga Korut yang membelot ke Korsel mencapai 814 orang. Sebagian besar pembelot mengaku kabur karena kemiskinan dan sistem politik yang kejam di Korut.
(den)