Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok ekstremis simpatisan ISIS menyerbu sebuah penjara di Filipina Selatan, menyebabkan 28 tahanan berhasil kabur.
Diberitakan AFP yang mengutip pejabat setempat, Minggu (28/8), sekitar 50 orang bersenjata dari kelompok Maute menyerang penjara di kota Marawi pada Sabtu (27/8). Mereka berhasli membebaskan delapan orang napi dari kelompok Maute yang ditahan seminggu lalu.
Kepala polisi Agustine Tello mengatakan, 20 tahanan lainnya yang dipenjara karena berbagai kejahatan juga kabur dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedelapan anggota Maute yang bebas ditahan pada 22 Agustus lalu setelah tentara di pos pemeriksaan menemukan bom rakitan dan pistol dari mobil yang mereka kendarai.
Kelompok Maute adalah satu dari banyak geng kriminal di wilayah mayoritas Muslim Mindanao. Mereka berada di balik pengeboman dan penculikan di tengah pertempuran dengan militer di kota Butig, Mindanao, pada Februari lalu.
Pertempuran itu berlangsung selama sepekan, menyebabkan banyak korban tewas dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi. Filipina saat itu mengeluarkan helikopter untuk menembaki militan dari udara.
Kelompok Maute membawa bendera dan bandana ISIS dalam penyerangan ke penjara Sabtu kemarin.
Aparat tengah menyelidiki mengapa petugas penjara tidak melakukan perlawanan saat itu dan mengapa keamanan tidak ditingkatkan padahal mereka tengah menahan narapidana yang berbahaya.
Ini bukan kali pertama penyerangan ke penjara dan kabur massal terjadi di Filipina.
Tahun 2009 lalu, lebih dari 100 pria bersenjata menyerang penjara di selatan pulau Basilan, membebaskan 31 tahanan, termasuk di antaranya beberapa gerilyawan separatis.
(den)