Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipin Rodrigo Duterte akan merehabilitasi para pecandu narkotika di kamp militer yang terpencil. Dalam pidatonya di hadapan para tentara, Duterte mengatakan bahwa para pecandu dan bandar narkotika bukan manusia.
"Beri ruang, di pegunungan, bukan di sini [di kota]. Orang-orang ini tidak bisa direhabilitasi jika masih ada di sini, mereka harus diisolasi," kata Duterte di kota Davao, dikutip dari media Filipina
Inquirer.
"Bagi mereka yang tidak bisa diperbaiki, mereka menjadi tidak berguna," lanjut dia lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte menerapkan tindakan tegas yang menuai kritikan, yaitu menembak mati para pecandu dan bandar narkotika, dan mendorong warga untuk main hakim sendiri.
Sekitar 1.900 orang terbunuh sejak Duterte disumpah menjadi presiden pada 30 Juni lalu. Takut ditembak mati, sekitar 600 ribu pengguna narkotika menyerahkan diri, membuat penjara di negara itu penuh sesak.
Duterte dikecam karena dianggap melanggar hak asasi manusia. Namun dalam pidatonya di Davao pada Minggu (28/8) dia mengaku tidak melanggar HAM, karena menurutnya para pecandu sudah bukan lagi manusia.
"Apanya yang kejahatan terhadap kemanusiaan? Sejak awal, saya jujur mengatakan, apakah mereka [pecandu] itu manusia? Apa defisinimu soal manusia? Katakan kepada saya," kata dia.
Duterte tidak pernah menyebut para pecandu sebagai "korban" seperti yang selalu dikatakan oleh institusi-institusi yang mengadakan program rehabilitasi, karena menurut dia mereka sudah tidak bisa lagi disembuhkan.
Duterte mengklaim mendapatkan informasi dari ahli si Amerika Serikat bahwa menggunakan sabu selama satu tahun bisa "memperkecil otak" sehingga tidak bisa lagi diperbaiki.
Mantan walikota Davao ini bahkan mengecam PBB yang menurutnya mencampuri cara dia memberantas narkotika.
"Saat saya menjadi walikota, mereka bisa mengkritik saya, mengejek saya. Tapi orang-orang bodoh ini lupa bahwa saya sekarang adalah presiden dan mewakili sebuah negara," kata Duterte.
Kendati dikecam, namun berdasarkan survei terbaru Duterte menuai dukungan dari rakyat Filipina.
"Urusan saya adalah melindungi rakyat Filipina dan integritas republik ini. Itu adalah tugas suci saya," ujar dia.
(den)