Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh milisi Kurdi Suriah utara yang didukung Amerika Serikat di Suriah utara dinyatakan sudah berpindah ke sisi timur Sungai Efrat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan di wilayah perbatasan Suriah-Turki, hampir sepekan setelah militer Turki memutuskan memasuki Suriah dan meluncurkan serangan terhadap ISIS dan milisi Kurdi.
Militer Turki sebelumnya memperingatkan akan meluncurkan lebih banyak serangan udara ke markas Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) di dekat kota perbatasan Jarabulus, kecuali jika YPG berpindah ke timur.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS yang tak dipublikasikan namanya menyatakan kepada
AFP, Selasa (30/8) bahwa milisi YPG telah berpindah ke wilayah timur selama beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua [milisi] YPG berada di sebelah timur Sungai Efrat," kata pejabat itu.
Meski demikian, sumber itu juga tidak menutup kemungkinan adanya sejumlah warga Kurdi yang tetap di sebelah barat sungai tersebut, meski bukan bagian dari YPG.
Hal ini sebenarnya sudah dapat diprediksi sejak beberapa hari lalu, karena juru bicara Pentagon, Peter Cook, sebelumnya mengatakan perpindahan YPG ke timur "sebagian besar sudah terjadi."
Situasi di Suriah utara kini sangat kompleks, utamanya setelah Turki turut melancarkan serangan di perbatasan demi memberangus ISIS, juga pasukan Kurdi termasuk YPG. Selain menumpas ISIS, operasi militer Turki tersebut bertujuan untuk memukul mundur kembali YPG dari Sungai Efrat.
Ankara memandang YPG sebagai ancaman karena berhubungan dekat untuk militan Kurdi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang meluncurkan pemberontakan di Turki selama tiga dekade terakhir. Namun, sikap Turki ini bertentangan dengan AS yang menilai YPG sebagai sekutu dalam memberantas ISIS di Suriah.
AS juga mendukung "Oposisi Pengawas Suriah," kelompok yang berperang bersama Turki di Suriah utara. Ankara mengklaim pihaknya menewaskan 25 "teroris" Kurdi dalam serangan pada Minggu (28/9). Ini berarti dua kekuatan kelompok yang didukung ISIS saling serang satu sama lain.
(ama)