Dituduh Terlibat Gulen, WNI Kembali Ditahan di Turki

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 13:25 WIB
Penahanan ini menambah daftar WNI yang telah ditahan Turki menjadi empat orang, mereka dituduh terlibat kelompok Gulen yang dianggap dalang kudeta militer.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan dari dua WNI yang ditahan, satu merupakan mahasiswa yang diduga terlibat kelompok Fethulleh Gulen. (Antara Foto/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua warga negara Indonesia kembali ditahan otoritas Turki karena diduga terlibat dengan aktivitas kelompok Fethulleh Gulen.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan dari dua WNI yang ditahan, satu merupakan mahasiswa dan terkena tuduhan terlibat aksi kudeta militer yang terafiliasi dengan kelompok Gulen.

Retno, berkata, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Turki dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, untuk memberikan akses konsuler kepada satu mahasiswa ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam, akses kekonsuleran untuk satu mahasiswa telah diberikan dan KBRI Ankara menjanjikan untuk kita bisa bertemu pada 1 September," kata Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Rabu (30/8).

Sementara itu, KBRI Ankara masih memproses akses konsuler terhadap satu WNI lain yang ditahan pada Jumat 26 Agustus pekan lalu.

"Untuk kasus yang 26 Agustus ini belum diberikan akses," kata Retno.

Penahanan ini menambah daftar WNI yang telah ditahan otoritas Turki menjadi empat orang. Untuk dua WNI yang ditahan sebelumya, Retno menjelaskan mereka sudah dibebaskan pada 25 Agustus lalu.

Keduanya, kata Retno, telah diserahkan langsung jaksa penuntut umum kepada pejabat konsuler KBRI Ankara yang datang ke kota Bursa. "Mereka berdua sudah ada di kediaman resmi kedutaan di Ankara," ucapnya.

Ia menambahkan, selain isu penahanan dan akses kekonsuleran, Kementerian Luar Negeri tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, mau pun pemberi beasiswa untuk penanganan keberlangsungan studi mahasiswa Indonesia di Turki.

Kemlu, kata Retno, juga telah mengintensifkan komunikasi dengan otoritas Turki terkait pemberian jaminan WNI, terutama mahasiswa yang menempuh studi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER