Jakarta, CNN Indonesia -- Ukraina menghapuskan perjanjian bebas visa dengan Korea Utara yang merupakan kebijakan peninggalan Uni Soviet. Langkah ini diambil di tengah bombardir sanksi yang mendera Korut sejak Maret lalu.
Dalam dokumen pemerintah yang diperoleh Reuters, Rabu (31/8), Ukraina menyetujui dekrit pada 27 Juli soal penghapusan perjanjian bebas visa dengan Korut, negara pembeli utama tepung Ukraina.
Dokumen yang ditandatangani Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman, penghapusan bebas visa ini ditujukan agar tidak ada "orang yang tak diinginkan" masuk negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Ukraina ini diambil menyusul uji coba nuklir keempat Korut Januari lalu yang berbuah sanksi PBB. Sanksi tidak mampu menghentikan Korut, terbukti dengan dilakukannya beberapa kali uji rudal balistik oleh Pyongyang yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Keputusan Ukraina ini juga disebut sebagai buah dari pendekatan diplomatis Korea Selatan terhadap negara-negara yang bekerja sama dengan Korut.
Sebelumnya negara Uni Eropa Malta menolak perpanjangan visa bagi pekerja Korut, yang otomatis memaksa mereka hengkang dari negara itu.
Awal tahun ini, Nabimia menghentikan kerja sama dengan dua perusahaan Korut yang membangun pabrik senjata di negara itu dan terlibat dalam berbagai proyek militer.
Polandia menyatakan tidak akan mengeluarkan visa bagi warga Korut tahun ini setelah muncul laporan perbudakan terhadap para pekerja oleh rezim Kim Jong Un.
Sementara Singapura Juli lalu mengumumkan mulai Oktober mendatang akan memperketat dan menerapkan persyaratan tambahan bagi pelancong dari Korut.
(den)