Korut Sebut Keinginan Trump Bertemu Kim Jong Un Omong Kosong

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 06:57 WIB
Menurut Korut, keinginan Donald Trump bertemu Kim Jong Un hanya propaganda dan iklan untuk kampanye menjadi presiden AS.
Menurut Korut, keinginan Donald Trump bertemu Kim Jong Un hanya propaganda dan iklan untuk kampanye menjadi presiden AS. (Reuters/Lucas Jackson/File)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keinginan Donald Trump untuk bertemu dengan Kim Jong Ung dimentahkan pihak Korea Utara. Menurut Korut, keinginan Trump itu hanya bentuk kampanye dan tidak tulus disampaikan.

Sebelumnya Trump dalam berbagai wawancara mengatakan ingin bertemu Kim untuk membicarakan penghentian pengembangan senjata nuklir Korut. Jika terpilih presiden, Trump juga akan melakukan perubahan besar terkait kebijakan Amerika Serikat terhadap Korut.

Menanggapi pernyataan itu, Duta Besar Korut untuk PBB So Se Pyong mengatakan Trump hanya menggunakan nama Kim untuk "propaganda dan iklan" dalam kampanye calon presiden AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu terserah keputusan Pemimpin Tertinggi apakah dia ingin bertemu atau tidak, tapi saya kira rencana dia [Trump] adalah omong kosong," kata So saat ditemui di Jenewa.

"Perkataannya hanya untuk pemilu presiden, itu saja. Sejenis propaganda atau iklan. Tidak ada artinya, tidak tulus," lanjut So.

Menurut So, janji serupa juga sebelumnya pernah disampaikan Barack Obama saat kampanye presiden, namun tidak pernah terlaksana hingga kini.

Korea Utara melakukan uji nuklir keempat pada Januari dan meluncurkan roket jarak jauh pada Februari, memicu kecaman dan sanksi internasional.

So yang juga merupakan duta besar Korut untuk Konferensi Perlucutan Senjata mengatakan negaranya siap melakukan perundingan enam-pihak soal program nuklir yang saat ini mandek. Dia mengatakan, rencana Korut ini didukung China dan Rusia, namun ditolak AS dan sekutunya, Korea Selatan dan Jepang.

"Sebagai negara pemilik senjata nuklir yang bertanggung jawab, kami tidak akan menggunakannya terlebih dulu. Jika AS menggunakan senjata nuklir lebih dulu, maka kami juga akan menggunakannya," tegas So.

"Jika AS menanggalkan kebijakannya yang bermusuhan dan mengubah sikap, maka kita bisa punya hubungan yang normal. Untuk Korsel, kami telah mengajukan perundingan militer tingkat-tinggi, tapi ditolak," ujar dia lagi.

Korsel mengatakan pengajuan pertemuan oleh Korut adalah bentuk "rencana perdamaian palsu" dan Seoul secara resmi telah menolaknya karena kurang perencanaan, terutama soal penghentian program nuklir.

So juga mengatakan Korut tidak akan berbagi teknologi nuklir mereka dengan negara lain. "Sebagai negara nuklir yang bertanggung jawab, kami menaati kewajiban teknologi non-proliferasi nuklir," kata So. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER