Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga orang militan wanita ditangkap di dekat Paris, Perancis, karena diduga akan melakukan serangan di negara itu. Seorang polisi terluka tikam dalam penangkapan ketiga wanita tersebut.
Menurut Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve yang dikutip Reuters, penangkapan terjadi pada Kamis (8/9) di Boussy-Saint-Antoine, sekitar 30 km sebelah tenggara Paris.
Cazeneuve mengatakan, wanita itu berusia 19, 23 dan 39 tahun. Seorang polisi terluka tusuk di bahunya akibat serangan dalam penangkapan. Polisi melempaskan tembakan dan melukai satu dari ketiga wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan mereka dilakukan menyusul ditemukannya mobil Peugeot 607 berisi enam tabung gas di dalamnya. Terdapat juga tiga jerigen bensin, namun tidak ditemukan adanya detonator di dalamnya.
Temuan mobil ini memicu penyelidikan terorisme oleh polisi Paris.
Pemilik mobil itu mengaku dua putrinya melarikan mobil tersebut. Polisi mengatakan, kedua putrinya itu sempat mengatakan ingin berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
"Ketiga wanita ini telah teradikalisasi, fanatik dan kemungkinan sedang merencanakan tindakan kekerasan dalam waktu dekat," ujar Cazeneuve.
Tujuh orang juga telah ditahan sejak Selasa lalu dalam penyelidikan kasus ini.
Perancis yang tergabung di koalisi tempur Amerika Serikat dalam menggempur ISIS di Suriah dan Irak masih dalam keadaan waspada penuh setelah serangan tahun lalu.
Ribuan polisi dan tentara diturunkan untuk berpatroli di wilayah rawan sejak Paris diserang teroris yang menewaskan 130 orang November 2015.
Status darurat sipil masih berlaku di Perancis, memungkinkan polisi melakukan pencarian ekstra dan wewenang penahanan tanpa surat perintah.
Serangan terakhir di Perancis terjadi Juli lalu saat seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan massa di kota Nice, menewaskan 86 orang.
(den)