Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga nelayan Malaysia diduga diculik Abu Sayyaf dari perairan yang sebelumnya juga pernah menjadi lokasi penculikan kelompok militan tersebut.
Aksi itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (10/9) malam dekat Pom Pom Island, kawasan perairan yang terkenal sebagai lokasi
diving di sebelah timur Sabah.
"Kapal (nelayan) itu adalah kapal yang terdaftar di Malaysia," ujar Kepala Keamanan Sabah, Wan Abdul Bari Abdul Khalid, seperti dilansir dari
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, pihak otoritas Malaysia belum mengaitkan secara langsung bahwa penculikan dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Namun, Wakil Perdana Menteri Zahid Hamidi mengatakan, besar kemungkinan aksi tersebut dilakukan oleh kelompok penculik yang meminta tebusan.
"Kelompok penculik yang meminta tebusan itu beroperasi di dekat wilayah selatan Filipina, dekat dengan pulau-pulau Malaysia. Meski penjagaan dilakukan, kelompok ini bergerak di bawah radar," katanya, seperti dikutip
New Straits Times.
Zahid menambahkan, tiga orang yang diculik bukan warga negara Malaysia, melainkan penduduk tetap.
Pada Mei lalu, kelompok Abu Sayyaf melepaskan 14 nelayan Indonesia. Sejak itu, Indonesia, Malaysia dan Filipina melakukan patroli bersama.
Walau demikian, pada bulan Juli , polisi Malaysia mengatakan ada lima awak kapal tunda Malaysia yang diculik oleh Abu Sayyaf di lepas pantai Sabah.
Abu Sayyaf merupakan kelompok yang terdiri dari ratusan gerilyawan Islam, yang dibentuk pada tahun 1990-an dengan uang dari jaringan Al - Qaeda, Osama bin Laden. Mereka diketahui telah menerima jutaan dolar dari uang tebusan.
Meskipun para pemimpin Abu Sayyaf telah bersumpah setia pada kelompok ISIS, namun banyak analis menilai mereka lebih memusatkan aksinya kepada penculikan yang menguntungkan.
Tahun lalu, seorang pria asal Malaysia dipenggal oleh Abu Sayyaf. Sedangkan pada bulan April dan Juni silam, kelompok ini memenggal dua wisatawan Kanada setelah tuntutan tebusan mereka tidak dipenuhi.
Pasukan keamanan Malaysia di Sabah telah meningkatkan kesiagaan dan memburu militan-militan yang melarikan diri dari Filipina itu. Abu Sayyaf kian dicari pasca Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan serangan terhadapan kelompok garis keras ini.
(meg/meg)