China Larang Taiwan Terima Kunjungan Dalai Lama

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 14:37 WIB
China melarang pemerintahan Taiwan menerima kunjungan Dalai Lama. Pemimpin keagamaan asal Tibet itu direncanakan datang atas undangan anggota parlemen Taiwan.
Sementara itu, Dalai Lama juga disebut sebagai separatis karena dianggap berusaha memisahkan Tibet dari China. (Reuters/Jason Reed)
Jakarta, CNN Indonesia -- China melarang pemerintahan baru Taiwan menerima kunjungan Dalai Lama. Pemimpin keagamaan asal Tibet itu direncanakan datang atas undangan anggota parlemen Taiwan.

"Tujuan beberapa pihak di Taiwan untuk berkolusi dengan separatis yang menuntut 'kemerdekaan Tibet' dan menciptakan guncangan akan membawa dampak pada hubungan di sepanjang Selat Taiwan. Kami sangat menentang segala bentuk kunjungan Dalai Lama ke Taiwan," ujar Juru Bicara Kantor Hubungan China dengan Taiwan, Ma Xiaoguang.

Beijing memang menganggap Dalai Lama sebagai seorang separatis. Mantan presiden Taiwan, Ma ying-jeou, yang terus menjalin hubungan ekonomi baik dengan China, juga menolak izin masuk Dalai Lama sejak 2009.
Namun kini, pemerintahan di Taiwan berada di tangan Presiden Tsai Ing-wen. Ia bernaung di bawah Partai Demokratik Progresif yang mendukung pergerakan kemerdekaan Taiwan dari China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Freddy Lim, seorang penyanyi heavy-metal tenar yang terpilih menjadi anggota parlemen pada Januari lalu, mengundang Dalai Lama ketika bertemu di India pada pekan lalu.

Asisten Lim, Kenny Chang, mengatakan kepada Reuters bahwa Dalai Lama sangat dihargai di Taiwan.

"Lim mengundanganya untuk mengunjungi Taiwan untuk berbagi gagasan dan filosofi keagamaan," ucap Chang.

Menanggapi pemberitaan ini, Ma Xiaoguang mengatakan bahwa Dalai Lama "mengenakan pakaian keagamaan untuk membawa aktivitas separatis."
Di hadapan parlemen pada Selasa (13/9), Menteri Luar Negeri Taiwan, David Lee, mengatakan bahwa jika Dalai Lama akan datang, kementeriannya akan melakukan kajian terlebih dahulu.

China sendiri sudah menghentikan mekanisme komunikasi dengan Taiwan karena pemerintahan Tsai menolak prinsip "one China".

Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari negaranya menurut prinsip "one China" tersebut. Sejarah panjang ini bermula ketika pasukan Nasionalis memutuskan untuk lari ke Taiwan setelah kalah dari Komunis pada 1949.

Sementara itu, Dalai Lama juga disebut sebagai separatis karena dianggap berusaha memisahkan Tibet dari China.

Namun, Dalai Lama mengatakan bahwa ia hanya menginginkan hak otonomi di Himalaya. Menurut peraih Nobel Perdamaian pada 1989 ini, pasukan China sudah "membebaskan secara damai" Himalaya pada 1950. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER