Ejek Trump, Obama Samakan Putin dengan Saddam Hussein

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 19:30 WIB
Obama mengejek bahwa Trump tengah menjilat Putin, yang menurut Obama, sama-sama meraih dukungan besar dalam jajak pendapat seperti Saddam Hussein.
Obama mengejek bahwa Trump tengah menjilat Putin, yang menurut Obama, sama-sama meraih dukungan besar dalam jajak pendapat seperti Saddam Hussein. (Reuters/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengejek bahwa calon presiden dari Partai Republik Donald Trump "tengah menjilat" Presiden Rusia Vladimir Putin. Tak hanya itu, Obama juga membandingkan Putin dengan diktator Irak, Saddam Hussein.

Tampil dalam kampanye Hillary Clinton di Philadelphia pada Selasa (13/9) untuk menunjukkan dukungannya kepada capres dari Demokrat itu, Obama melontarkan ejekan kepada Trump untuk membalas pernyataan Trump pekan lalu yang menyebut Putin merupakan pemimpin yang jauh lebih baik ketimbang Obama.

Obama juga mengecam penampilan Trump di program Politicking Show yang dipandu Larry King di media televisi Rusia, RT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika pemandu acara menanyainya [Trump], 'Mengapa kamu mendukung pria ini [Putin]?' Ia menjawab, 'Ia pria yang kuat. Lihatlah, dia mendapatkan 82 persen dukungan di jajak pendapat'," tutur Obama meniru alasan Trump menyanjung Putin.

"Tentu saja, Saddam Hussein juga punya dukungan 90 persen di jajak pendapat. Itu lah yang terjadi jika media dikebiri, kebebasan sipil dikekakang dan para pembakang dipenjara," ujar Obama menambahkan, dikutip dari RT.

Obama melanjutkan, ia tak menyangka para pendukung Partai Republik setuju dengan sanjungan Trump kepada Putin. "Ia [Trump] menyukai pria ini [Putin]. Calon presiden mereka memuja pria seperti ini, menyatakan pemimpin macam ini adalah pemimpin yang kuat, hanya karena mereka menginvasi negara lain yang lebih kecil, memenjarakan para kritikus, mengendalikan pers dan menyebabkan resesi ekonomi," ujar Obama gusar.

"Ini [Partai Republik] adalah partai yang menjunjung tinggi kebebasan, Amerika, bendera kita, dan Ronald Reagan, kritik mereka kepada saya belakangan ini adalah bahwa saya penguasa yang tiran," ujar Obama.

"Lalu mereka mencalonkan pria yang memuja seorang pemimpin yang memenjarakan para kritikus, mengendalikan semua media dan negaranya hanya karena mendapat dukungan 82 persen dalam jajak pendapat," kata Obama melanjutkan, dikutip dari Los Angeles Times.

Tak sampai di situ, Obama kemudian menunjuk barisan wartawan yang bekerja meliput acara itu. "Bisa Anda bayangkan, bagaimana dukungan terhadap saya dalam jajak pendapat jika saya memenjarakan mereka semua? Wow, pastinya akan sangat besar," tutur Obama.

Seorang hadirin dalam kampanye itu kemudian meneriakkan bahwa saat ini Obama mendapat dukungan sebesar 58 persen, menurut jajak pendapat yang digelar oleh ABC News/Washington Post.

"Saya rasa saya akan baik-baik saja dengan jumlah dukungan sebesar itu," pungkas Obama. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER