Jakarta, CNN Indonesia -- Dua konvoi pembawa bantuan yang telah menyebrangi perbatasan Turki ke Suriah tertahan di tanah tak berpenghuni karena tengah menunggu izin untuk memasuki Aleppo dari berbagai pihak yang bertikai di Suriah. Pengiriman bantuan pun tertunda hingga hari ketiga gencatan senjata.
Konvoi terlihat di wilayah perbatasan pada Rabu (14/9), masing-masing terdiri dari 20 truk, sebagian besar membawa makanan dan tepung. Mereka menyeberang dari kota perbatasan Cilvegozu, di Turki menuju Suriah, sekitar 40 km dari sebelah barat Aleppo.
Pengiriman bantuan ke Aleppo merupakan tujuan utama Komunitas Internasional sejak Amerika dan Rusia menfasilitasi terjadinya gencatan senjata. Pengiriman tersebut mulai berlaku sejak Senin lalu (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aleppo, yang merupakan kota terbesar di Suriah sebelum konflik pecah pada 2011 lalu, kini terbagi menjadi dua wilayah, antara daerah pemberontak dan daerah yang dikuasai oleh pasukan militer Suriah.
"Pengiriman bantuan memakan waktu lebih lama dari yang kami harapkan," kata juru bicara PBB, David Swason kepada Reuters.
Pemerintah Suriah mengatakan akan menolak setiap pengiriman bantuan ke kota yang tidak dikoordinasikan oleh pemerintah dan PBB, terutama dari Turki yang mendukung pemberontakan terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Gencatan senjata berhasil menurunkan pertempuran antara pasukan militer Suriah dan pemberontak. Meski demikian, gencatan senjata serupa pada Februari lalu secara bertahap gagal dan kekerasan meningkat secara tajam, khususnya di sekitar Aleppo.
Swason memberi pernyataan terkait terhambatnya pengiriman bantuan ke wilayah timur Allepo, "beberapa pihak berusaha mendapatkan keuntungan politik dari hal tersebut, dan ini harus kami kesampingkan."
"Selain Aleppo Timur, operasi kemanusiaan PBB ke Suriah juga mengirimkan bantuan ke wilayah terkepung lainnya dan lokasi-lokasi yang sulit dijangkau namun kemungkinan hanya untuk sekali akses," tuturnya.
PBB memperkirakan lebih dari setengah juta warga di Suriah hidup di bawah kepungan konflik yang telah berlangsung selama lima tahun ini. Konflik ini juga telah menewaskan setidaknya 400 ribu orang dan menelantarkan jutaan lainnya.
Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan pada Selasa bahwa PBB masih menunggu agar Damaskus mengirimkan surat permohonan pengiriman bantuan.
Pejabat Turki menegaskan, tidak akan ada truk pengirim bantuan lain yang diberangkatkan ke perbatasan hingga situasi gencatan senjata sudah jelas.
(ama)