Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria Muslim Inggris yang terinspirasi oleh kelompok militan ISIS dinyatakan bersalah karena membantu membunuh seorang imam lokal yang dihormati di Inggris utara. Imam tersebut dibunuh karena diyakini sedang berlatih "ilmu hitam" dan pantas untuk dibunuh.
Dilaporkan
Reuters pada Sabtu (17/9), Mohammed Syeedy, 21, dan rekannya, Mohammed Abdul Kadir, disebut mengikuti korban mereka, Jalal Uddin, saat ia berjalan pulang selepas salat Isya di masjid di Rochdale, Inggris utara, pada Februari lalu. Sang imam yang berusia 72 tahun itu kemudian dipukuli hingga tewas di sebuah taman.
Polisi menyatakan bahwa Syeedy diyakini telah bertindak sebagai sopir kendaraan, sementara Kadir, yang kini diduga berada di Suriah, menyerang korban dengan palu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa menyatakan, bahwa kedua pria itu telah merencanakan pembunuhan selama berbulan-bulan. Mereka menargetkan Uddin karena diyakini tengah melatih sebuah metode penyembuhan yang menggunakan jimat yang disebut Taweez.
Kedua penyerang merupakan umat Muslim dari kelompok Salafi dan bersimpati dengan ISIS. Mereka menganggap metode penyembuhan yang ditekuni Uddin bertentangan dengan kaidah Islam dan ia pantas untuk dibunuh.
"Jaksa membuktikan bahwa Syeedy meyakini bahwa Jalal Uddin berlatih sihir hitam dan, terinspirasi oleh ajaran Daesh, [Syeedy menilai] korban pantas untuk mati," kata Sue Hemming, kepala Jaksa Kerajaan Inggris untuk Divisi Kontraterorisme.
[Gambas:Video CNN]Polisi menyatakan meski Syeedy mungkin tidak melakukan pemukulan yang menyebabkan sang imam meninggal, ia turut ambil bagian dari aksi pembunuhan berencana itu.
"Jalal adalah seorang Muslim yang damai, ia memiliki cinta dan hormat untuk semua agama, budaya dan kepercayaan. Namun fakta bahwa dia dibunuh oleh seseorang yang terinspirasi oleh [ISIS] menunjukkan sifat sejati dan kebiadaban kelompok militan ini dan para simpatisannya," bunyi pernyataan dari keluarga Uddin.
(ama)