Taliban Kembali Menyerang Kunduz

AFP | CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2016 15:50 WIB
Taliban kembali melancarkan serangan ke Kota Kunduz. Sekitar setahun lalu, kelompok militan itu berhasil menduduki Kunduz selama dua hari.
Pemerintah kota menerjunkan pasukan ke seluruh kota untuk merespons serangan Taliban. (AFP/Bashir Khan Safi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militan Taliban melancarkan serangan ke Kunduz, Afghanistan, membuat banyak warga terjebak di rumah mereka. Setahun lalu, Taliban juga sempat melancarkan serangan dan menguasai Kunduz selama beberapa hari.

Serangan dimulai pada Senin dini hari (3/10) di wilayah selatan dan timur Kunduz. Merespons itu, helikopter pemerintah menargetkan militan Taliban dari udara untuk menghentikan serangan.

“Kami sangat lapar dan kami tak punya akses ke makanan saat ini. Kota sepi, toko-toko tutup…Seluruh kota dikepung oleh Taliban,” kata Abdullah, 28, warga Kunduz. “Sejak pagi kami terjebak di dalam rumah kami, kami tidak bisa keluar untuk membeli roti untuk sarapan.”
Mahmood Danish, seorang juru bicara gubernur Kunduz mengatakan bahwa militan Taliban mulai menyerang kota dari empat penjuru sebelum subuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Taliban menggunakan rumah warga sipil sebagai tameng,” kata Danish. Ia juga menambahkan bahwa banyak militan di selatan kota, dekat dengan rumah sakit daerah.

Menurut Danish, pasukan pemerintah diterjunkan ke seluruh kota, termasuk dari udara, dan berhasil membebaskan satu distrik dari Taliban.

Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa pihaknya telah membunuh banyak tentara dan membuat kemajuan.

“Pagi ini, mujahidin kami melancarkan serangan ke Kota Kunduz dari empat arah,” kata Mujahid dalam sebuah pernyataan.

“Kami juga merebut empat pos pemeriksaan penting dari polisi. Kini, mujahidin telah memasuki Seh Darak, Pukhti Maidan dan Speen Zar Chaman di Kunduz. Kami membuat kemajuan besar, beberapa pasukan musuh terbunuh dan terluka, dan sisanya ingin melarikan diri dan kebingungan,” tambahnya.
Tahun lalu, pada 28 September 2015, perebutan Kunduz selama dua hari menandai kali pertama kelompok militan itu kembali menguasai kota di Afghanistan setelah invasi AS pada 2001. Pada 15 Oktober, Taliban menyatakan bahwa mereka akhirnya menarik diri dari pinggiran Kunduz.

Data dari PBB menyatakan bahwa pertempuran itu menewaskan 289 orang dan melukai ratusan lainnya.

Serangan udara oleh Amerika Serikat untuk melumpuhkan Taliban ketika itu mengenai sebuah rumah sakit milik Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Dokter Lintas Batas pada 3 Oktober, menewaskan 42 orang termasuk pasien dan staf medis.

Di tempat lain, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani akan bertemu dengan pemimpin dunia pada Selasa dan Rabu besok, untuk meminta bantuan finansial guna membangun kembali negaranya hingga 2020. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER