Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah bom meledak di sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan, menewaskan setidaknya 30 orang dan melukai puluhan lainnya.
Bom itu meledak pada Senin (8/8), ketika banyak orang, kebanyakan pengacara dan jurnalis, berkumpul untuk melayat Bilal Anwar Kasi, seorang pengacara terkenal, yang tewas ditembak hanya beberapa jam sebelumnya.
Lebih dari 50 pelayat sedang berada di ruang gawat darurat di rumah sakit ketika bom meledak, kata Faridullah, seorang jurnalis yang berada di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya 30 orang tewas, menurut polisi di lokasi yang menolak disebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang berbicara kepada media.
Motif dari serangan ini belum diketahui dan belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.
Rekaman televisi lokal menunjukkan situasi kacau di rumah sakit, asap tebal terlihat mengepul dari ruang gawat darurat, dan orang-orang yang berlarian melalui reruntuhan.
Kasi tewas ketika ia sedang menuju kompleks pengadilan di Quetta. Aksi kekerasangan telah meningkat beberapa waktu belakangan di Quetta, baik disebabkan pemberontakan separatis, tensi sektarian dan aksi kriminal.
Quetta juga sudah lama menjadi basis bagi kelompok Taliban Afghanistan. Mei lalu, pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Akhtar Mansour tewas dalam serangan drone Amerika Serikat ketika sedang dalam perjalanan ke Quetta dari perbatasan Iran-Pakistan.
(stu)