Jakarta, CNN Indonesia -- Billy Bush, pembawa acara televisi dan sepupu mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush, diberhentikan sementara sebagai salah satu pembawa acara 'Today' yang tayang setiap Senin pagi di stasiun televisi
NBC.
Pihak
NBC memberhentikan Bush setelah dirinya terlibat dalam rekaman percakapan bersama kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. Rekaman itu menunjukkan keduanya berbicara cabul dan merendahkan wanita.
"Ia [Bush] tidak akan berada dalam acara itu lagi," ujar salah satu sumber
CNN, Senin (10/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber
NBC menyatakan bahwa perkataan Bush mencerminkan ketidakdisiplinan perilakunya. Sumber itu menyebut bahwa Bush akan tetap membawa acara 'Today' pada Senin dan akan menggunakannya untuk menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
Namun, Senior Eksekutif
NBC pada Minggu (9/10) sore mengatakan pihaknya akan menegur keras perilaku Bush tersebut.
Dalam memo internal, penanggung jawab acara 'Today' Noah Oppenheim menyatakan, pihak eksekutif telah memutuskan untuk memberhentikan Bush dari acara itu. Menurut Oppenheim, bahasa Bush dan perilakunya dalam rekaman tidak dapat ditoleransi
"
NBC memutuskan untuk memberhentikan Bush, menunggu tinjauan lebih lanjut dari masalah ini," tutur Oppenheim.
Penghentian sementara Bush dari acara 'Today' merupakan peristiwa besar. Acara 'Today' sendiri telah membesarkan nama Bush. Acara 'Today' berisi berita politik ringan yang cenderung penuh dengan konsep gaya hidup para politisi. Acara ini juga menawarkan upah jutaan dolar kepada Bush.
Sayangnya, skandal rekaman suara tak hanya membuat Trump tersudut, tapi juga menjungkirkan karir Bush.
Rekaman itu berisi percakapan Bush dan Trump yang mempermainkan dan mengolok-olok kaum perempuan, dengan memberikan komen vulgar, menyinggung kekerasaan seksual, dan agresif tentang wanita.
Bukan menghindari percakapan, Bush malah ikut mengolok-olok ketika Trump berbicara tentang mencoba tidur bersama salah satu rekan Bush.
Dalam percakapan yang terekam, mereka sedang berada di dalam bus menuju lokasi pengambilan gambar acara tersebut pada tahun 2005.
Skandal ini menyebabkan beberapa petinggi Partai republik menarik kembali dukungan mereka untuk Trump.
(ama/den)