Jakarta, CNN Indonesia -- Bocah perempuan itu terduduk di atas kasur sebuah rumah sakit, menangis dan terlihat binggung, berteriak sejadi-jadinya memanggil ayahnya. Tubuh dan rambutnya tertutup debu, sementara darah segar mengalir di kening, hidung, hingga mulutnya.
Suara seorang pria di belakang kamera menanyakan namanya, dan sang bocah menjawab, "Aya," sembari terus menangis.
"Kamu di mana ketika ini terjadi?" kata pria itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di rumah, atap jatuh menimpa kami. Ayah, ayah, datanglah," jawab bocah perempuan itu sembari memandang ke sekitar, mencari ayahnya.
Kejadian itu terlihat dari rekaman video yang diunggah secara daring oleh kelompok aktivis pro-oposisi Suriah, Talbiseh Media Center, dilaporkan
CNN pada Selasa (11/10). Video ini menjadi viral, kembali mengingatkan publik bahwa konflik di Suriah yang telah berlangsung selama lebih dari lima tahun turut membuat anak-anak menjadi korban.
Dalam rekaman itu, staf rumah sakit dan relawan berupaya membersihkan dan merawat luka Aya, bocah berusia delapan tahun yang berhasil diselamatkan bersama keluarganya dari reruntuhan bangunan rumahnya di Talbiseh, wilayah yang dikuasai pemberontak, pada Senin (10/10).
Talbiseh merupakan kota besar di wilayah barat laut Suriah, sekitar 10 km dari Homs. Para aktivis menyebut setidaknya dua orang tewas dan 30 lainnya terluka akibat tiga serangan udara yang menargetkan kawasan permukiman di kota itu.
Ibu, ayah dan tiga saudara kandung Aya juga terluka dalam serangan udara tersebut.
Aya merupakan putri sulung keluarga itu.
CNN melaporkan, mengutip sumber para aktivis, bahwa Aya kini telah berkumpul bersama keluarganya dan dalam kondisi baik.
Keluarga Aya kini tengah mencari tempat tinggal karena rumah mereka luluh lantak akibat serangan udara, menurut keterangan dari juru bicara Talbiseh Media Center.
 Foto Aya, 8, sebelum dan sesudah terluka akibat serangan udara dalam perang sipil di Suriah. (Facebook/Syrian Revolution Talbisah1) |
Para aktivis juga menggunggah sejumlah foto Aya sebelum dan sesudah ia terluka akibat serangan udara. Satu foto yang diambil pada Minggu (9/10), hanya satu hari sebelum serangan udara, menunjukkan foto Aya yang tengah tersenyum di sekolahnya, sangat kontras dengan foto sang bocah saat ia terluka.
Rekaman video Aya kembali mengingatkan publik soal atas nasib anak-anak Suriah di tengah perang. Rekaman ini juga mengingatkan akan rekaman serupa yang menampilkan Omran Daqneesh, bocah Suriah berusia lima tahun yang hanya terdiam dengan wajah bersimbah darah ketika diselamatkan dari reruntuhan.
Tahun lalu, foto bocah bernama Aylan Kurdi yang tewas di pinggir pantai Turki juga menjadi viral. Kurdi tewas dalam upaya pengungsian dengan keluarganya dari Suriah melalui jalur laut.
(ama)