Jakarta, CNN Indonesia -- WikiLeaks menyatakan pihak mendapat konfirmasii jika akses internet pendiri WikiLeaks Julian Assange telah diputus dalam pelariannya sejak 2012 usai menghindari ekstradisi menuju Swedia atas tuduhan penyerangan seksual, di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris.
Dikutip Reuters, Rabu (18/10), WikiLeaks menyatakan jika Sekretaris Negara Amerika Serikat John Kerry telah melakukan tekanan kepada pemerintah Ekuador untuk menutup semua akses internet terhadap Julian demi menghindari publikasi dan penyebaran surat elektronik Hillary Clinton yang bocor, selama kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat.
Langkah Kedutaan Besar Ekuador, seperti dilaporkan WikiLeaks adalah terkait dengan publikasi yang dilakukan Sabtu (15/10) atas peretasan email dari ketua kampanye Hillary, John Podesta yang berisi transkrip pidato buatan Hillary untuk dibacakan di sebauh acara yang digelar Goldman Sachs.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT