Tim Kampanye Akui 'Kekalahan' Donald Trump

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Senin, 24 Okt 2016 05:46 WIB
Manajer Kampanye Trump, Kellyanne Conway akui Trump tertinggal jauh dari Clinton. Namun mereka masih punya strategi untuk mengumpulkan suara.
Dua minggu jelang pemilu, tim kampanye aku Donald Trump tertinggal jauh dari Hillary Clinton. (REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim kampanye Donald Trump mengakui bahwa calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu semakin jauh tertinggal dari rivalnya, Hillary Clinton yang diusung oleh Partai Demokrat.

Bahkan Manajer Kampanye Trump, Kellyanne Conway, mengatakan, Clinton punya lebih banyak keuntungan, termasuk dana kampanye besar yang membuat istri Bill Clinton itu bisa menghabiskan jutaan dolar untuk iklan televisi, sebelum masa pemilu pada 8 November mendatang.


“Kami tertinggal jauh,” kata Conway dalam wawancaranya bersama NBC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, dia menyebut, Trump masih punya strategi untuk mengumpulkan suara dari warga yang masih ragu menetapkan pilihan.

Di sisi lain, Trump masih belum mau mengakui kekalahannya. Padahal, polling menunjukkan Hillary jauh lebih populer sebagai calon presiden. Trump menyebut hasil tersebut ‘dicurangi’, namun dia tidak bisa menunjukkan bukti-bukti kecurangan dari sistem polling yang tengah berlangsung.

Pada debat pekan lalu dengan Clinton, Trump menantang landasan demokrasi Amerika dengan menolak berkomitmen untuk menghormati hasil pemilu AS.

"Apa yang saya katakan adalah bahwa saya akan memberitahu Anda pada saat itu. Saya akan membuat kalian semua tegang,” kata Trump, dikutip Reuters.


Sebagai buntut dari perdebatan, Trump mengatakan ia akan menerima hasil pemilu "jika saya menang."

Sementara, Clinton, berbicara pada kampanye di Raleigh, North Carolina, mengecam penolakan Trump untuk menerima hasil polling. Dia juga mendorong pemilih untuk memantapkan pilihan dan memberikan suara mereka lebih awal.

"Dia menolak untuk mengatakan bahwa ia akan menghormati hasil pemilu ini, dan itu adalah ancaman bagi demokrasi," katanya. "Transisi kekuasaan yang damai adalah salah satu hal yang membuat Amerika, Amerika."


"Dari sekarang sampai 5 November, Anda dapat memilih lebih awal di lokasi pemungutan suara di daerah Anda. Dan Anda tahu, ini adalah hal yang penting,” ujar Clinton di hadapan sekitar 3500 pendukungnya.

Hasil jajak pendapat terbaru dari Reuters/Ipsos yang dirilis akhir pekan lalu, menunjukkan Clinton mengungguli Trump sebanyak 4 poin. Sementara, polling State of the Nation menunjukkan Clinton punya peluang 95 persen untuk memenangkan suara dari 270 orang di lembaga konstitusional, yang diperlukan untuk mengamankan kursi presiden.

Adapun, jajak pendapat dari ABC News yang dirilis Minggu (23/10) menunjukkan bahwa Clinton memimpin dengan 50 persen kemungkinan dukungan, dibandingkan dengan Trump yang hanya punya kemungkinan 38 persen. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER