Obama Kritik Tindakan FBI Buka Skandal Clinton Jelang Pilpres

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 03 Nov 2016 08:35 WIB
Obama mengkritik langkah FBI yang akan meninjau kembali skandal email capres AS dari Demokrat, Hillary Clinton, hanya beberapa hari menjelang pilpres digelar.
Obama mengkritik langkah FBI yang akan meninjau kembali skandal email capres AS dari Demokrat, Hillary Clinton, hanya beberapa hari menjelang pilpres digelar. (Reuters/Yuri Gripas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden petahana Amerika Serikat, Barack Obama, mengkritik langkah FBI yang akan meninjau kembali skandal email capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, hanya beberapa hari menjelang pilpres digelar. Obama memperingatkan langkah FBI tak seharusnya menyebabkan "kabar burung" terkait kasus itu.

Direktur FBI, James Comey, memutuskan untuk meninjau kembali skandal penggunaan jaringan server pribadi oleh Clinton untuk berkirim email ketika ia masih menjabat sebagai menteri luar negeri AS periode 2009-2013. Kasus ini sudah ditutup pada pertengahan Juli lalu, namun FBI memutuskan meninjau kembali kasus ini.

Langkah FBI ini dipublikasikan melalui surat kepada Kongres, hanya sekitar sepekan sebelum pilpres, sehingga tak ayal memicu pertanyaan publik soal apakah Clinton pantas menang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancaranya dengan NowThisNews pada Rabu (2/11), Obama menegaskan ia tidak ingin ikut campur dalam proses penegakan hukum. Namun, ia mengkritik tindakan FBI yang mempublikasikan soal peninjauan kembali kasus Clinton menjelang pilpres, yang dikhawatirkan dapat menyetir opini publik soal mantan ibu negara AS itu.

"Saya pikir ada norma ketika [Anda] meluncurkan investigasi, operasi kami tidak seharusnya menimbulkan persepsi, memberikan informasi yang tidak lengkap, atau membocorkan informasi," kata Obama, kepada CNN

"Kami beroperasi berdasarkan keputusan konkret," katanya menambahkan.

Dalam wawancara itu, Obama tidak menyinggung langkah Comey secara spesifik, karena tidak ingin dinilai mempengaruhi penyelidikan yang sedang berjalan.

Meski demikian, ketika ditanya pendapatnya soal skandal email Clinton, Obama menilai kasus itu sudah selesai.

"Jelas, itu menjadi kontroversi politik. Hillary Clinton ada di panggung politik selama 30 tahun, dan ketika ia membuat kesalahan yang tak disengaja, publik membesar-besarkannya, seolah itu hal yang gila," ujar Obama.

"Saya percaya dia. Saya kenal dia. Dan saya tidak akan mendukungnya jika saya tidak yakin secara penuh soal integritasnya dan kemampuannya memberikan masa depan yang lebih baik bagi para pemuda," ujar Obama memuji rivalnya dalam pencapresan dari Partai Demokrat dalam pemilu 2008 lalu itu.

FBI memutuskan untuk meninjau kembali skandal email Clinton karena menemukan sejumlah temuan baru dalam penyelidikan terpisah terhadap Anthony Weiner, suami dari ajudan Clinton, Huma Abedin, yang diduga melakukan pelecehan seksual melalui pesan pendek cabul kepada seorang gadis di bawah umur.

Penyeldikan terhadap perangkat elektronik Weiner, yang merupakan mantan perwakilan Demokrat di Kongres, berujung pada ditemukannya sejumlah email yang diyakini terkait dengan skandal penggunaan jaringan komputer pribadi yang digunakan Clinton untuk berkirim email saat ia masih menjabat sebagai menteri luar negeri. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER