Jakarta, CNN Indonesia -- Biro Investigasi Federal (FBI) bersama Badan Intelejen Amerika Serikat tengah menyelidiki beberapa dokumen diduga palsu yang tersebar dan ditujukan untuk mendiskreditkan kampanye Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Reuters melaporkan, nama Senator AS Tom Carper, yang merupakan seorang Demokrat di Komite Keamanan Dalam Negeri Senat, disebut dalam salah satu dokumen yang sedang diselidiki FBI itu. Nama Carter dikutip dalam sebuah surat yang dilayangkan bagi Clinton bertuliskan "kami tidak akan membuatmu kalah."
FBI juga memeriksa beberapa dokumen elektronik lain yang mengatasnamakan perusahaan pengumpul suara Partai Demokrat Joel Benenson, Benson Strategy Group, dan Clinton Foundation.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen tersebut berisikan klaim terkait menurunnya jumlah suara Clinton dalam survei pemilu dengan menyerukan "akan melakukan perubahan strategi yang cukup besar" untuk 8 November nanti. Salah satu perubahan strateginya adalah "membuat kerusuhan sipil" dan "membuat serangan bom radiologi" untuk mengganggu pemilu.
FBI juga telah memeriksa beberapa pejabat Partai Demokrat dan meminta mereka untuk memberikan beberapa dokumen lain yang diduga palsu dan telah beredar bercampur bersama dokumen asli dalam upaya peretasan itu.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana dan kapan dokumen palsu itu bisa beredar.
Seorang Juru Bicara FBI membenarkan bahwa lembaga investigasinya itu sedang merespons dugaan penyebaran dokumen palsu yang terkait dengan pemilu AS ini. FBI juga sedang memeriksa dokumen palsu lain yang baru-baru ini muncul. Namun, FBI menolak berkomentar lebih lanjut mengenai penyelidikannya itu.
Menurut salah satu sumber Reuters, penyelidikan FBI ini juga merupakan kelanjutan dari penelusuran percobaan sabotase Rusia untuk mengganggu proses pemilu AS.
Sebelumnya, seorang pejabat Badan Intelejen AS sudah memperingatkan secara personal bahwa "upaya sabotase pemilu AS oleh pemerintah Rusia" bisa lebih jauh dari sekadar peretasan sistem jaringan email Partai Demokrat.
Pemalsuan bukti fisik pemilih dan informasi lainnya yang berkenaan dengan hasil pemilu AS dikhawatirkan juga dapat dilakukan Rusia sebagai upaya menganggu proses pemilu AS.
(has)