Malam Menuju Pilpres, Trump dan Clinton Terus Saling Serang

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 07:59 WIB
Malam menjelang pilpres AS, Clinton dan Trump masih saling serang pernyataan guna merebut hati pemilih di beberapa negara bagian kunci pemenangan.
Clinton menyebut Trump sebagai sosok pemecah belah bangsa. Sebaliknya, Trump menyebut Clinton sebagai orang bodoh. (Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Malam menjelang pemilihan umum Presiden Amerika Serikat, Senin (7/11), Hillary Clinton dan Donald Trump masih saling serang pernyataan guna merebut hati pemilih di beberapa negara bagian kunci pemenangan.

Trump memulai rangkaian kampanye hari terakhirnya di Sarasota, Florida, negara bagian dengan swing voters terbanyak yang memiliki 29 Electoral Votes, terbesar di seluruh AS.

Dalam pemilu pada Selasa ini, warga AS memang memilih capres unggulan mereka. Namun sejatinya, hasil pemilu hari ini akan menentukan jumlah pemilih yang akan maju lagi ke tahap terakhir, yaitu Electoral College.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandidat yang berhasil meraih 270 suara dari 538 yang ada akan memenangkan pertarungan memperebutkan kursi Presiden AS. Tak heran jika para capres berusaha keras memenangkan hati pemilih di negara bagian dengan Electoral Votes terbesar.

Menurut jajak pendapat terakhir, Clinton hanya menang tipis dari Trump di Florida. Trump pun menggencarkan kampanyenya di Florida. Dalam pidatonya di malam pemilu tersebut, Trump menyerang Clinton habis-habisan.

Trump berkata bahwa Clinton adalah orang yang palsu. "Kami lelah dipimpin oleh orang bodoh," kata Trump seperti dikutip Reuters.

Setelah Florida, Trump melanjutkan kampanyenya ke negara-negara bagian dengan jumlah swing voters yang cukup besar, seperti North Carolina, Pennsylvania, New Hampshire, hingga berakhir di Michigan.

Sementara itu, Clinton memanfaatkan hari terakhir kampanyenya dengan bertandang ke negara bagian dengan jumlah swing voters besar, dimulai dari Pennsylvania.

Dalam kampanyenya di Pennsylvania, Clinton juga menyerang Trump dengan keras. Menurutnya, Trump merupakan sosok pemecah belah bangsa.

"Saya pikir, perpecahan ini bukan hanya mengemuka, tapi juga diperparah dengan kampanye dari pihak seberang. Kita harus satukan kembali bangsa ini," kata Clinton.

Setelah berkampanye di Michigan, Clinton mengakhiri malam menuju pemilu dengan jamuan makan malam di Philadelphia bersama Presiden Barack Obama, Michelle Obama, dan Bruce Springsteen.

Di malam yang sama, Clinton mendapatkan kabar baik dengan dirilisnya hasil survei terbaru dari Reuters/Ipsos yang menunjukkan peluang kemenangan baginya hingga 90 persen. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER