Pesan Berantai, Warga Aleppo Diminta Angkat Kaki dalam 24 Jam

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2016 14:55 WIB
Warga Suriah di Kota Aleppo menerima pesan berantai yang memperingatkan untuk segera melarikan diri menyusul adanya isu serangan bombardir wilayah itu.
Gencatan senjata di Kota Aleppo, Suriah. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian warga Suriah yang tinggal di bagian timur Kota Aleppo menerima pesan berantai yang memperingatkan mereka untuk segera melarikan diri dalam waktu 24 jam menyusul akan diluncurkannya serangan besar-besaran di kota itu.

CNN melaporkan, peringatan itu datang melalui pesan singkat berisikan desakan bagi warga sipil yang sakit dan terluka untuk segera angkat kaki sebelum "serangan strategis dengan berbagai senjata berpresisi tinggi akan menyerang wilayah itu dalam waktu 24 jam ke depan."

Selain warga sipil, kelompok pemberontak juga diberikan ultimatum untuk segera menyerahkan diri dan membubarkan kepemimpinannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada CNN, saksi mata melaporkan telah terjadi sejumlah pertempuran di Aleppo. Beberapa pesawat jet tempur siap perang juga telah disiagakan di kota itu.

Peringatan serangan ini terjadi kurang dari sebulan setelah kelompok pemberontak di Suriah meluncurkan serangan kepada pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad, dalam upaya mematahkan pengepungan tentara pemerintah di wilayah timur Aleppo.

Berdasarkan data PBB, sekitar 1,5 juta warga Suriah tinggal di kawasan yang dikendalikan oleh rezim Assad, sementara 250 ribu hingga 275 ribu warga lainnya masih terkepung di wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak.

Juli lalu, Komite Palang Merah Internasional melaporkan, sekitar 200 ribu warga Suriah berupaya melarikan diri dan mengungsi keluar dari Kota Aleppo hanya dalam rentang waktu dua hari.

Perpindahan pengungsi ini semakin sering terjadi seiring dengan masifnya penyerangan yang dilakukan oleh pemerintahan Assad dan dibantu oleh sekutu utamanya, Rusia, untuk merebut kembali Kota Aleppo dari pemberontak.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, akan memberhentikan penyerangan ke Aleppo untuk sementara waktu secara sepihak selama 10 jam.

Pasukan udara Rusia memang menjadi faktor kunci dan kekuatan pemerintahan Assad untuk merebut kembali Aleppo. Namun, serangan udara itu juga telah mengakibatkan sedikitnya ratusan warga sipil Suriah tewas di sana.

Assad menegaskan pemerintahannya tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk memerangi pemberontak di Aleppo. Ia menegaskan, serangan di Aleppo ini menjadi batu loncatan pasukannya untuk bisa membersihkan daerah lainnya di Suriah dari kelompok teroris dan pemberontak.

"Anda harus menjauhkan daerah ini (dari teroris) dengan menekan para teroris tersebut untuk keluar dari Suriah menuju Turki... daerah asal mereka, atau membunuh mereka," ucap Assad.

(ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER