Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah situs China kembali memblokir pencarian untuk kata kunci "Fatty Kim the Third", atau yang berarti "Kim [Generasi] Ketiga Gendut", ejekan yang kerap digunakan para netizen untuk mengolok-olok pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Dilaporkan
Reuters pada Rabu (16/11), pengguna internet China mengeluhkan bahwa pencarian dengan kata kunci itu tidak menemukan hasil, baik di situs microblogging Weibo, maupun mesin pencari Baidu. Hal ini menandakan kata kunci itu tengah diblokir, meski banyak digunakan oleh netizen.
"Fatty Kim the Third" memang ramai digunakan di sosial media, untuk mengejek berat badan Kim. Istilah "The Third" menandakan ejekan itu ditujukan untuk Kim Jong Un, generasi ketiga yang menjadi penerus dinasti kepemimpinan kakeknya, Kim Il-Sung dan ayahnya, Kim Jong-Il.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fatty Kim the Third" juga sempat diblokir pada September lalu setelah Korut meluncurkan uji coba nuklir terbaru, yang mengejutkan publik dunia. Sejak awal tahun ini, pemerintah Korut secara berkala memang meluncurkan ancaman keamanan di kawasan, dengan meluncurkan berbagai uji coba rudal dan nuklir.
Meski China merupakan sekutu utama dan terkuat bagi Korut, Kim tidak populer di antara warga China. Pasalnya, uji coba rudal dan nuklir Korut turut mengancam stabilitas kawasan, termasuk di China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyatakan bahwa pihaknya tidak menyetujui pengunaan ejekan untuk memanggil pemimpin negara asing.
Meski demikian, juru bicara Kemlu China juga menyebutkan, laporan bahwa China memblokir pencarian istilah itu "tidak sesuai dengan fakta".
"Apa yang saya ingin tekankan adalah bahwa China selalu mendedikasikan dirinya untuk membangun lingkungan yang rasional, berbudaya dan sehat untuk opini publik," kata Geng dalam paparan media harian.
China "tidak menyetujui bahasa penghinaan atau ejekan untuk merujuk kepada para pemimpin negara", ujarnya tanpa menambahkan rincian lebih lanjut.
Sementara, kedua perusahaan tekonolohi China, Baidu Inc dan Sina Corp, yang memiliki Weibo, menolak berkomentar. Begitu juga dengan sejumlah pejabat pemangku kebijakan internet di China.
Banyak warga China menuliskan pandangan mereka soal pemblokiran ini lewat kicauan di Weibo. Sejumlah netizen mengusulkan pembentukan istilah baru yang serupa dengan "Fatty Kim the Third" yang tidak diblokir.
(ama)