Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Irak menemukan dua kuburan massal dekat Kota Mosul yang berisi sekitar 250 jenazah pada Kamis (17/11).
Kepada
CNN, Komandan Kepolisian Federal Irak, Faris Radhi Abbas, mengatakan bahwa kuburan massal yang ditemukan di dekat Kota Hammam al-Alil itu dibuat oleh militan ISIS.
"Kami meyakini bahwa kuburan massal tersebut berisikan sekitar 200 mayat. ISIS menggunakan kuburan massal ini sebagai tempat pembuangan mayat yang telah mereka bantai selama dua tahun ke belakang," ucap Abbas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain membuat kuburan massal, kata Abbas, para militan ISIS juga memasang bahan peledak di sekitar situs kuburan tersebut untuk mencegah anggota keluarga para korban mengambil jenazah kerabatnya karena ingin memakamkannya dengan layak.
Menurut Abbas, kini pasukan keamanan Irak juga masih terus bekerja menjinakkan bom disekitar lokasi kuburan massal itu.
Salah satu anggota Dewan Provinsi Nineveh, Abdulrahman al Wagga, menyebutkan bahwa sebenarnya pihanya telah mengetahui adanya laporan mengenai kuburan massal semacam ini sejak dua tahun lalu. Kuburan massal kedua yang ditemukan, tutur Abbas, berisikan sekitar 45 jenazah.
[Gambas:Video CNN]
"Beberapa korban bahkan dibuang ke sumur (kuburan massal) tersebut hidup-hidup oleh ISIS dan membiarkan mereka mati disana," ucap al Wagga.
Kota Hammam al-Alil terletak di dekat Sungai Tigris sekitar 20 kilometer dari selatan Mosul. Wilayah ini berhasil direbut kembali oleh kepolisian Irak dari tangan militan ISIS sekitar 10 hari yang lalu.
Pasukan keamanan Irak berhasil memasuki wilayah Mosul pada 3 November lalu dalam sebuah oprasi pembebasan Kota Mosul yang sejak 2014 lalu berada di tangan ISIS.
Operasi penyerangan yang dipimpin oleh koalisi Irak untuk merebut kembali Kota Mosul dari militan ISIS ini sudah berjalan selama satu bulan. Sekitar 100 ribu pasukan terlibat dalam operasi perebutan ini.
Selama operasi tersebut, ISIS melakukan perlawanan sengit. Pasukan Irak dihujani jebakan peledak dan tembakan hingga sebelum akhirnya merebut Mosul.
Mosul merupakan kota terbesar dan terpadat kedua di Irak setelah Baghdad. Sekitar 1,2 juta warga Irak tinggal di Kota Mosul.
Para pekerja kemanusiaan telah memperingatkan bahwa operasi pembebasan Kota Mosul ini dapat menyebabkan krisis kemanusian di wilayah itu semakin buruk, walaupun operasi ini dapat membebaskan kota tersebut dari genggaman ISIS.
Selain Mosul, pasukan paramiliter Irak mengatakan telah berhasil merebut kembali sebuah pangkalan udara strategis di luar utara Kota Tal Afar dari militan ISIS pada Rabu lalu.
(has)