Jakarta, CNN Indonesia -- Pawai terbuka yang melibatkan puluhan ribu pemrotes berakhir secara damai di depan Menara Kembar Petronas di Malaysia, Sabtu (19/11) sore.
Aksi unjuk rasa ini dipelopori kelompok Gerakan Bersih, kelompok reformis yang menuntut sistem pemilihan umum dan birokrasi pemerintah yang bersih dan jauh dari korupsi.
Mereka menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur akibat dugaan skandal korupsi yang menimpanya sejak 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demonstran yang terdiri atas etnik Tionghoa tapi juga meliputi orang Melayu dan India, mengenakan kaus kuning dan membawa spanduk serta bendera nasional Malaysia. Mereka meneriakkan slogan "Bersih, Bersih" ketika berpawai melalui jalan-jalan.
Aksi demonstrasi kali ini juga sempat digadang-gadang akan berjalan rusuh. Pasalnya, Organisasi Persatuan Melayu atau United Malays National Organisation (UMNO), yang bercirikan kaus merah dan merupakan kelompok sayap kanan pendukung Najib, juga mendesak akan turun ke jalan menghadapi para demonstran tersebut.
Pemimpin kelompok kaus merah, Jamal Yunos, sempat memprovokasi situasi menjelang demo dengan mengancam bahwa "apapun bisa terjadi saat unjuk rasa nanti, termasuk aksi kekerasan."
Kelompok kaus merah di Malaysia secara luas dianggap sebagai preman yang disewa untuk menekan segala bentuk protes terhadap Najib dan skandal korupsi yang menimpanya.
Sejak pagi, banyak polisi terlihat berjaga-jaga di sekitar jalur protes yang direncanakan, termasuk di Dataran Merdeka.
Polisi juga memasang barikade guna mencegah demonstran memasuki bundaran tersebut, menutup beberapa jalan utama dan mengerahkan kendaraan meriam air guna menghalau massa.
Melansir laman
Xinhua, sempat terjadi ketegangan di area unjuk rasa. Beberapa perwakilan demonstran terlihat berunding dengan polisi untuk mencegah terjadinya bentrokan.
Setelah gagal memasuki lapangan, demonstran naik kereta untuk berkumpul di luar Menara Kembar Petronas, tempat beberapa pemimpin aksi berorasi.
"Kami telah mengeluhkan banyak hal mengenai kondisi di Malaysia, tapi kami tak bertindak, jadi ini adalah waktunya buat kami untuk menyampaikan apa yang salah dengan Malaysia," kata Ainina Sofia, 20, mahasiswa Universitas Islam Internasional Malaysia.
Adapun pawai tersebut diikuti sebanyak 15500 pendukung Gerakan Bersih dan 2500 pendukung ‘Kaus Merah’.
(les)