Jakarta, CNN Indonesia -- Myanmar pada Senin (9/8) merepatriasi 159 imigran Bangladesh yang diselamatkan dari perahu yang terdampar di pantai Myanmar pada Mei lalu. Ratusan imigran tersebut merupakan kelompok terakhir yang direpatriasi menyusul krisis imigran yang sedang ramai di Asia Tenggara.
Lebih dari 800 pria, wanita dan anak-anak diselamatkan dari perahu yang ditelantarkan para penyelundup di Teluk Bengal dalam beberapa bulan terakhir, menyusul adanya tindakan keras dari pemerintahan Thailand terhadap penyelundup yang banyak meninggalkan perahunya di lautan.
Butuh waktu lama bagi Myanmar dan Thailand untuk memverifikasi kewarganegaraan para imigran itu. Akan tetapi kedua belah pihak menunjukan inisiatif untuk mau menampung para imigran tersebut. Akan tetapi, beberapa imigran masih menjalani verifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 230 imigran Bangladesh akan segera kami pulangkan secepat mungkin. Saat ini, pihak Bangladesh sedang menjalankan proses verifikasi yang sangat teliti," kata salah seorang pejabat pemerintah Myanmar yang tak disebutkan namanya.
Sumber tersebut menambahkan bahwa kelompok imigran sebelumnya berhasil direpatriasi pada bulan Juni dan Juni. Proses repatriasi terakhir sempat terhambat karena banjir yang melanda Myanmar dalam dua pekan terakhir.
Awal tahun lalu, eksodus imigran membanjiri sejumlah negara di Asia tenggara, termasuk Indonesia, menyoroti maraknya bisnis perdagangan manusia yang menyelundupkan para "manusia perahu."
Sebagian besar imigran itu merupakan etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dan warga Bangladesh yang mencoba mencari penghidupan yang lebih baik, meski harus melakukan pelayaran berbahaya ke negara-negara tujuan seperti Malaysia dan Thailand.
(ama/ama)