Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 40 orang tewas setelah sebuah kerangka konstruksi di salah satu menara pendingin pembangkit listrik yang sedang dipugar di Jiangxi, China.
Kantor berita China,
Xinhua, melaporkan bahwa insiden ini terjadi di daerah Fengcheng pada Kamis (24/11) sekitar pukul 07.00 waktu setempat.
Sejumlah foto dari lokasi memperlihatkan satu lempeng besar berwarna abu-abu, sejumlah selongsong besi, dan logam-logam bengkok bertebaran di lantai sebuah bangunan berbentuk lingkaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di beberapa sudut, terlihat para petugas berpelindung kepala berwarna kuning menyelamatkan tubuh-tubuh yang terimpit reruntuhan.
Saat insiden terjadi, ada 68 pekerja yang sedang berada di lokasi. Hingga saat ini, 40 orang dinyatakan tewas, lima orang dirawat, sementara sisanya masih dicari atau dalam proses penyelamatan.
Diberitakan
Reuters, konstruksi dari situs pembangkit listrik di Jiangxi ini direncanakan rampung pada Juli 2018. Proyek perluasan ini memakan biaya sekitar 7,67 miliar atau setara Rp15 triliun.
Insiden industri semacam ini memang kerap terjadi di China karena kurangnya standar keamanan.
Pada Agustus lalu, terjadi ledakan di jalur pipa pembangkit listrik tenaga batu bara di Provinsi Hubei yang menewaskan 21 orang.
Sebelumnya, pada pertengahan tahun ini, lebih dari 130 orang dilarikan ke rumah sakit akibat kontaminasi gas yang keluar dari satu pembangkit listrik di daerah timur China.
Bulan April lalu, api kimia menyala selam 16 jam di sebuah fasilitas penyimpanan minyak dan bahan bakar di Jiangsu. Dibutuhkan 400 personel pemadam kebakaran untuk mengatasi insiden ini.