Jakarta, CNN Indonesia -- Kekhawatiran adanya pergolakan politik dan ekonomi pasca kepergian mantan Presiden Kuba, Fidel Castro pada Sabtu (26/11) ditepis oleh Duta Besar RI untuk Republik Kuba, Alfred Tanduk Palembangan.
Menurutnya, saat ini kondisi Kuba secara keseluruhan aman dan rakyat sedang merasakan belasungkawa mendalam atas kepergian sosok Castro.
"Sejauh ini tidak terlihat ada pergerakan politik, semua tenang aman-aman saja. Justru di seluruh penjuru negeri yang terasa rasa kesedihan dan kehilangan mendalam," ucap Alfred kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Minggu (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Alfred menyebut pemerintah Kuba telah mengeluarkan pengumuman resmi untuk menjadikan sembilan hari kedepan sebagai hari berkabung nasional.
Seluruh aktivitas penduduk secara otomatis akan dikurangi. Sejumlah toko-toko dilarang menjual minuman keras selama suasana berkabung.
Hal itu dilakukan pemerintah sebagai upaya mengurangi aktivitas warga di kerumunan dan jalan-jalan sepi.
"Pemerintah setempat berupaya menjaga ketenangan meski dalam suasana berkabung nasional. Tidak ada gejolak dan aktivitas berjalan normal tidak berhenti total, tetapi hanya dikurangi selama masa berkabung," kata Alfred.
Geliat perubahan Kuba di tangan Castro
Kuatnya pengaruh Castro semasa hidup membuat rakyat Kuba menaruh harapan dipertahankannya pola pemerintahan yang sama di era kepemimpinan sang adik, Raul.
Bukan hanya itu, meski mandat kepemimpinan sudah beralih sejak tahun 2006, namun Castro masih menjadi otak bagi jalannya pemerintahan di Kuba. Dirintisnya jalur hubungan diplomatis sejak tahun 2008, merupakan salah satu buah peninggalannya.
Perubahan seperti inilah yang disebut Alfred, menjadi harapan utama yang diinginkan tetap dirasakan oleh rakyat Kuba.
"Masyarakat tentu menginginkan perubahan yang cepat, tapi pemerintah sendiri melakukan perubahan secara perlahan. Salah satunya terlihat dari kebijakan ekonomi baru yang membuka Mariel, daerah utara Havana sebagai zona bebas untuk berinvestasi," pungkas Alfred.
Selain itu, kebebasan lain yang hingga kini masih dirasakan yakni kemunculan mobil-mobil baru yang mulai menghiasi jalanan di Havana dan kota-kota lain di Kuba.
(ard)