Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat Amerika Serikat menyelidiki kasus penyerangan di Ohio State University sebagai aksi yang diduga terkait terorisme. Serangan dengan mobil dan pisau ini melukai 11 orang.
"Serangan ini menunjukkan semua tanda-tanda serangan teroris oleh pelaku yang meradikalisasi diri sendiri," kata anggota Kongres bidang Intelijen, Adam Schiff, dilansir Reuters, Selasa (29/11).
Dia mengatakan badan intelijen AS juga turut membantu menyelidiki serangan tersebut.
Sementara itu, pejabat lain yang enggan disebut namanya dengan alasan penyelidikan masih berjalan, mengatakan badan keamanan AS sedang menyelidiki latar belakang pelaku, Abdul Razak Ali Artan (18).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (28/11) siang waktu setempat, Artan menabrakkan mobil yang dikendarainya di kerumunan pejalan kaki. Setelah menghentikan mobilnya, ia kemudian turun dan menyerang menggunakan pisau daging yang dibawanya.
Artan, yang merupakan mahasiswa kampus tersebut dan keturanan Somalia, berhasil dilumpuhkan oleh petugas keamanan dan tiga tembakan. Petugas sempat meminta Artan untuk meletakkan senjatanya, namun pemuda itu menolak.
Profil soal Artan pernah dimuat dalam surat kabar yang dikelola oleh kampus pada Agustus lalu dalam seri artikel "Manusia dari Negara Bagian Ohio".
Dalam tulisan itu dijabarkan bahwa ia baru saja dipindahkan dari Negara Bagian Columbus dan mengaku kesulitan mendapatkan tempat untuk beribadah dengan tenang.
"Saya ingin berdoa di tempat terbuka, tapi saya takut dengan segala sesuatu yang terjadi di media. Saya seorang Muslim, tapi [Muslim] tidak seperti apa yang digambarkan di media.
"Jika mereka melihat saya, seorang Muslim yang berdoa, saya tidak tahu apa yang ada di pikiran mereka, dan apa yang akan terjadi," ujarnya.
(aal)