Najib Razak Menyiratkan Pemilu Lebih Cepat

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2016 18:01 WIB
Pemilu sebenarnya dijadwalkan untuk berlangsung 2018 ini. Namun, seorang sumber mengatakan Najib mungkin meminta pemungutan suara lebih cepat.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyebut pemilihan umum akan segera tiba (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta partainya untuk bersiap menghadapi pemilihan umum lebih cepat.

Di depan sidang tahunan partai Organisasi Persatuan Nasional Melayu (UMNO), Kamis (1/12), perdana menteri yang terlilit skandal itu menyiratkan pemilu bisa datang lebih cepat.

Karena itu, dia memperingatkan partai penguasa akan "mimpi buruk" yang mungkin terjadi jika oposisi, Partai Aksi Demokratik (DAP), merebut kekuasaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Najib juga menyatakan dirinya siap bertarung hingga akhir hayatnya untuk bangsa Melayu dan umat Islam.

"Kami bersumpah untuk berjuang hingga titik akhir dan tetes terakhir darah kami, bahkan jika nyawa kami melayang sekalipun," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters.

Pemilu sebenarnya dijadwalkan untuk berlangsung 2018 ini. Namun, seorang sumber mengatakan Najib mungkin meminta pemungutan suara diadakan pada paruh kedua 2017.

"Saya tahu, banyak orang dapat merasakan situasi panas dalam pertemuan ini, dan kami menanti arahan untuk bersiap menghadapi pertempuaran dalam pemilu yang akan segera tiba," ujarnya.

Dalam pemilu mendatang, suara warga Malaysia diperkirakan terbelah untuk partai baru Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin. 

Najib mengkritik Mahathir yang dia nilai telah meninggalkan partai dengan mendukung oposisi dan kelompok pro-demokrasi, Bersih.

Pada 19 November lalu, Bersih melakukan aksi protes besar-besaran untuk menuntut pelengseran Najib yang diduga terjerat kasus korupsi.

Najib diduga terlibat dalam penyalahgunaan jutaan dolar dana lembaga investasi milik negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Tuntutan yang diajukan Departemen Hukum Amerika Serikat pada Juli lalu menyatakan lebih dari $700 juta mengalir ke rekening "Pejabat Malaysia Nomor 1." Istilah itu diyakini merujuk pada Najib.

Namun, Najib menyangkal tuduhan tersebut. Dia tidak mempedulikan serangkaian upaya untuk melengserkannya.

Walau dia mendapatkan dukungan dari hampir seluruh kepala divisi UMNO yang berjumlah 200 orang, dugaan korupsi dan masalah ekonomi tetap memancing reaksi masyarakat.

Sejak tahun lalu, belasan ribu warga turun ke jalan dalam beberapa aksi meski sebelumnya sejumlah tokoh oposisi dan pegiat telah berakhir di balik jeruji besi. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER