Bentrokan Antar Suku di Kongo Tewaskan 31 Orang

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2016 01:03 WIB
Setidaknya 31 orang tewas dalam bentrokan antar suku yang terjadi di Kongo sepanjang akhir pekan lalu.
Setidaknya 31 orang tewas dalam bentrokan antar suku yang terjadi di Kongo pada akhir pekan lalu. (Reuters/Kenny Katombe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bentrokan antar suku di Kongo yang berlangsung sepanjang Sabtu (3/12) malam hingga Senin (5/12) setidaknya menewaskan 31 orang. Petugas keamanan yang mencoba melerai kedua suku dan mengamankan situasi turut menjadi korban dalam insiden ini. 

Wakil Gubernur Provinsi Kasai, Hubert Mbingho N'Vula menyebutkan, konflik berdarah ini bermula dari perselisihan antar suku yang melibatkan seorang paman dan keponakannnya yang tengah memperebutkan kedudukan kepala suku setempat.

Tak berselang lama, pasukaan keamanan Kongo berupaya melerai pertengkaran itu. Namun, alih-alih berhasil mengamankan situasi, sejumlah polisi dan tentara Kongo ikut diserang dan menjadi korban dalam bentrokan ini. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan yang terjadi di wilayah Tsikapa ini setidaknya telah menewaskan 13 polisi dan tentara Kongo serta 18 pejuang milisi suku. Sementara 14 anggota keamanan Kongo dilaporkan terluka.

"(Sang paman) terpaksa meningkatkan serangan," ungkap N'Vula melalui televisi pemerintah seperti dikutip Reuters, Senin (5/12).

Saat ini, N'Valu melaporkan bahwa situasi keamanan telah kembali kondusif.

Melansir Hindustan Times, kronologi kejadian berdarah ini secara detail masih belum begitu jelas. Namun, dari berbagai laporan yang masuk, pertikaian ini diduga terjadi antar sesama anggota keluarga.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Kongo mengatakan bahwa pertikaian terjadi akibat seorang paman ingin merebut kedudukan keponakannya yang menjabat sebagai kepala suku baru di wilayah itu.

Pada Sabtu, sekelompok polisi dilaporkan tewas dibunuh oleh anggota milisi di sebuah desa sekitar 30 kilometer dari Tsikapa. Para pelaku juga dikabarkan membawa kabur sejumlah senjata milik petugas.

Kongo kerap dilanda aksi kekerasan yang sebagian besar dipicu oleh krisis politik lantaran penundaan pemilihan presiden yang sedianya berlangsung sebelum akhir tahun ini.

Kasai merupakan daerah terisolasi yang juga merupakan wilayah terbelakang yang ada di Kongo.

Selama hampir satu dekade setelah perang internal periode 1996-2003 yang menewaskan setidaknya jutaan warga, situasi keamanan di negara yang kaya mineral ini masih rawan dengan perang antar etnis dan kelompok bersenjata.

Pekan lalu, setidaknya 34 warga sipil juga tewas ketika sekelompok milisi etnis Nande menyerang dan membakar sebuah desa Hutu di timur laut negara itu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER