Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok teror ISIS memotong pipa pasokan air di Mosul, Irak. Akibatnya, 500 ribu warga di kota terbesar kedua di Irak itu kini tidak punya akses air bersih.
Diberitakan
CNN, Kamis (12/1), pejabat Dewan Kota Mosul, Zuhair Hazem al-Jabouri, mengatakan ISIS sengaja memotong pasokan air di sekitar garis depan pertempuran.
Sebelumnya, tiga pipa air besar di kota tersebut memang terputus karena terkena dampak peperangan antara pasukan pemerintah Irak dengan kelompok teror tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pernyataan UNICEF, lokasi kerusakan berada di dalam teritori ISIS sehingga tidak mungkin diperbaiki.
Sejumlah saksi mata dan pejabat setempat mengakui hal tersebut. Namun al-Jabouri meyakini ISIS berupaya memperparah krisis air bersih di kotanya.
"Mereka memotong listrik ke stasiun air bersih yang memasok [kebutuhan warga di] sejumlah permukiman, di mana pasukan Irak tertuju," ujarnya.
"Mereka membuat warga kehabisan air di bagian timur Mosul. Mereka memaksa orang-orang mundur bersama, untuk dijadikan tameng hidup."
Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak bisa memverifikasi laporan ini. Namun, kebijakan yang diterapkan ISIS dinilai telah membuat lebih dari sejuta warga Mosul menderita.
"Ada pola jelas yang selama ini kita lihat di berbagai kota ISIS: mereka akan menggunakan air, makanan, apapun untuk memaksa warga," kata Lisa Grande, Koordinator kemanusiaan PBB di Irak kepada
CNN.
Sementara pasukan Irak berupaya dengan keras untuk melindungi warga, kata Grande, sebaliknya ISIS justru rela menggunakan populasi di kawasannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
(ama)