Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Kurdi mengaku bertanggung jawab atas aksi serangan bom ganda yang terjadi di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12). Insiden tersebut menewaskan 38 orang, kebanyakan korban adalah polisi.
Mengutip
AFP, klaim tersebut diumumkan oleh Kurdistan Freedom Falcons (TAK), yang merupakan pecahan dari Pantai Pekerja Kurdistan (PKK).
“Pasukan balas dendam dari TAK telah melakukan serangan bom ganda di luar stadion Vodafone Arena di Istanbul dan Macka Park sekitar pukul 22.30 pada hari Sabtu,” tulis TAK dalam situs resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, TAK menyebutkan bahwa serangan ganda tersebut dilakukan oleh dua orang serdadu mereka, tanpa menyebutkan detail lebih jelas.
Pemerintah Turki sebelumnya menuding PPK atas serangan tersebut. PPK dan pemerintah Turki sendiri terus bersitegang yang memicu banyak aksi berdarah selama 32 tahun, sejak 1984 silam.
Aksi yang dilakukan TAK menimbulkan reaksi keras dari Presiden Tayyip Erdogan. Dia bersumpah akan membasmi terorisme hingga ke akarnya.
“Mereka seharusnya tahu, mereka tidak bisa lolos. Mereka akan membayar lebih berat,” kata Erdogan.
Bom ganda meledak di Istanbul, Turki, Sabtu (10/12) malam, sekitar 22.30 waktu setempat. Bom tersebut meledak dua jam setelah pertandingan sepak bola antara dua klub papan atas Turki, Besiktas dan Bursaspor.
Ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil yang ditempatkan di luar stadion Vodafone Arena. Sementara, ledakan kedua merupakan bom bunuh diri yang berlokasi di Macka Park, dekat stadion.
Polisi menjadi target aksi tersebut. Setidaknya, 38 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat insiden itu.
(les)