Meski Gencatan Senjata, Militer Suriah Terus Tembaki Aleppo

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2016 17:22 WIB
Rusia menyatakan tentara Suriah melanjutkan kembali serangan militer di Aleppo sebagai serangan balasan terhadap pemberontak yang melanggar gencatan senjata.
Rusia menyatakan tentara Suriah melanjutkan kembali serangan militer di Aleppo sebagai serangan balasan terhadap pemberontak yang melanggar gencatan senjata. (Reuters/Abdalrhman Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa tentara Suriah melanjutkan kembali serangan militer di Aleppo timur meskipun gencatan senjata telah disepakati guna memberi kesempatan warga sipil yang terjebak pertempuran untuk mengungsi. Kemhan Rusia berdalih bahwa langkah itu dilakukan militer Suriah untuk membalas serangan pemberontak.

Serangan pada Rabu (14/12) itu mengancam gencatan senjata yang rencananya mulai diterapkan sejak pukul 04.00 pagi. Padahal, rencana gencatan senjata yang dinegosiasikan Rusia dan Turki sudah berhasil menciptakan ketenangan selama beberapa jam di wilayah kantong pemberontak di Aleppo timur.

"Pagi ini pasukan rezim [Suriah] meluncurkan setidaknya 14 rentetan tembakan ke wilayah yang dikuasai pemberontak untuk pertama kali sejak Selasa," kata Rami Abdel Rahman, direktur kelompok pemerhati perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tembakan mortir juga terdengar di sepanjang garis depan pertempuran di area di antara wilayah yang dikuasai pemberontak dan pasukan rezim," ujarnya.

Wartawan AFP yang berada di kawasan yang dikuasai pemerintah mengaku mendengar letusan bom pada hari itu.

Berlanjutnya kembali pertemuran ini terjadi menyusul rencana evakuasi ribuan warga sipil dan kelompok pemberontak yang gagal diterapkan. Padahal, evakuasi seharusnya dimulai para Rabu sebelum subuh.

Mengutip Observatory, CNN melaporkan bahwa sejumlah bus terlihat berjejer di sekitar wilayah pemberontak, siap untuk mengevakuasi warga. Namun, hingga dua jam setelah waktu dimulainya evakuasi, tidak ada tanda-tanda pergerakan warga untuk mengungsi.

Belum diketahui alasan evakuasi ini tertunda. Kelompok pemberontak dan sumber yang dekat dengan rezim Suriah menyatakan kepada AFP mereka masih hingga menunggu kondisi menjadi lebih kondusif bagi warga untuk mengungsi.

Kelompok pemberontak kini hanya menguasai area kecil di sebelah timur Aleppo, yang mereka rebut dari pemerintahan Bashar Al-Assad sejak 2012 lalu.

Hingga Selasa (13/12), militer Suriah yang dibantu Rusia dan milisi Syiah dari Iran dan Libanon sudah berhasil merebut 90 persen wilayah yang sebelumnya dikuasai pemberontak. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER