Serangan AS Tewaskan Pemimpin ISIS yang Terlibat Teror Paris

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 14 Des 2016 19:18 WIB
Serangan udara AS di Kota Raqqa, Suriah, pada pekan lalu menewaskan dua pemimpin ISIS yang terlibat pada serangan teror di Paris, Perancis November 2015 lalu.
Serangan udara AS di Kota Raqqa, Suriah, pada pekan lalu menewaskan dua pemimpin ISIS yang terlibat pada serangan teror di Paris, Perancis November 2015 lalu. (Reuters/Kai Pfaffenbach)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengklaim serangan pesawat nirawak negaranya pekan lalu di Suriah telah menewaskan dua pemimpin ISIS yang diduga terlibat dalam teror Paris yang menewaskan 130 orang pada 13 November 2015 lalu.

"Mereka bekerja sama dalam merencanakan dan memfasilitasi serangan teror yang menargetkan negara Barat," ujar juru bicara Pentagon, Jeff Davis, kepada wartawan seperti dikutip Reuters, Selasa (13/12).

Pentagon memaparkan, dua militan ISIS bernama Salah Gourmat dan Sammy Djedou itu terlibat dalam aksi serangan teror yang meluluhlantakkan gedung konser dan sejumlah bar serta restoran di Paris, termasuk stadiun bola Stade de France, tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya dinyatakan bersalah lantaran memfasilitasi para pelaku dalam melancarkan serangannya.

Selain itu, serangan AS yang terjadi pada 4 Desember di Kota Raqqa itu juga turut menewaskan Walid Hamman, militan ISIS yang dinyatakan bersalah atas percobaan teror bunuh diri di Belgia pada 2015 lalu.

Ketiganya, tutur Davis, tewas ketika sebuah drone menembaki kendaraan yang tengah dikendarai mereka.

ISIS yang telah menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah dalam beberapa tahun terakhir, kini berangsur kehilangan wilayah.

Pasukan Suriah dan Irak yang dibantu dengan sejumlah kekuatan asing, seperti AS dan Rusia, terus menggempurkan serangan guna menekan para anggota ISIS.

Sementara itu, perang sipil masih terus terjadi di berbagai wilayah Suriah.

Pada awal pekan ini, perang di salah satu wilayah penting di Suriah, Aleppo, berakhir dengan kemenangan Presiden Bashar Al Assad dan koalisi militernya yang didukung Rusia, Iran, dan milisi Syiah.

Para pemberontak diperkirakan mulai meninggalkan wilayah tersebut pada Rabu (14/12) pagi waktu setempat. Kekalahan di salah satu kota terpenting di Suriah ini jelas jadi hantaman telak bagi upaya mereka menggulingkan Assad.

Meskipun pertempuran di Aleppo telah berakhir, perang secara keseluruhan masih terus berkecamuk. Para pemberontak masih mempunyai banyak pos-pos pertahanan besar di kota lain di Suriah. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER