Lima Wanita Petugas Bandara Ditembak di Afghanistan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Des 2016 15:07 WIB
Lima wanita petugas keamanan di Bandara Kandahar Selatan, Afghanistan, dibunuh oleh sekelompok pria bersenjata tak dikenal.
Lima wanita petugas keamanan di Bandara Kandahar Selatan, Afghanistan, dibunuh oleh sekelompok pria bersenjata tak dikenal. (Reuters/Mohammad Ismail)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima wanita petugas keamanan di Bandara Kandahar Selatan, Afghanistan, dibunuh oleh sekelompok pria bersenjata tak dikenal saat hendak pergi bekerja pada Sabtu (17/12) pagi.

Juru bicara Gubernur Kandahar Samim Khpulwak menuturkan, lima petugas itu telah disewa oleh sebuah perusahaan keamanan swasta dan telah diberi tanggung jawab mencari sejumlah wisatawan di bandara tersebut.

"Dua pria menggunakan sepeda motor mengikuti mobil mereka dan menembakinya, kelima petugas dan supir itu tewas seketika," kata Samim seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawa atas serangan terbaru yang menargetkan wanita di Afghanistan itu. Namun dugaan besar mengarah pada kelompok Taliban, oposisi pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, yang kerap menentang kaum wanita bekerja di luar rumah.

Sejak berkuasa pada 1996, kelompok garis keras Taliban melarang seluruh perempuan di Afghanistan untuk bersekolah dan bekerja.

Wanita di Afghanistan harus menanggung beban dari ancaman serangan pembunuhan dan kekerasan selama 15 tahun pemberontakan diluncurkan kelompok Taliban di negara itu. Pemberontak Taliban memperburuk situasi keamanan dan meningkatkan tingkat kekerasan di sebagian besar wilayah Afghanistan.

Meskipun kelompok pemberontak itu telah runtuh pada 2001 lalu, masih ada ketakutan dan kekhawatiran dalam benak kaum perempuan di Afghanistan untuk terus memperjuangkan hak bekerja dan pendidikan mereka.

Tujuan utama komunitas internasional di Afganistan adalah memulihkan dan memperjuangan hak-hak dasar bagi kaum perempuan di negara itu.

Namun bantuan dari berbagai kelompok pemerhati perempuan dan donor asing selama ini nyatanya tak lantas membuat kehidupan perempuan di Afghanistan menjadi mudah. Negara itu masih menjadi tempat tersulit bagi wanita untuk hidup. (vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER