Rusia, Iran, Turki Mediasi Perdamaian Suriah di Kazakhstan

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 19:09 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menyebut dialog antara Rusia, Iran dan Turki adalah titik awal resolusi politik di Suriah.
Pemerintah Rusia menyatakan siap menggelar mediasi perdamaian Suriah. (Reuters/Muhammad Hamed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia, Iran dan Turki dikabarkan akan menggelar mediasi perdamaian Suriah di Astana, ibu kota Kazakhstan. Dialog yang akan berupaya mencari penyelesaian konflik berkepanjangan Suriah ini juga melibatkan seluruh pihak yang berseteru dalam konflik.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin menyebutkan, dialog politik ini merupakan hasil kesepakatan yang tertuang dalam Deklarasi Moskow, yang baru-baru ini disetujui oleh ketiga menteri luar negeri negara tersebut.

"Saya tidak dapat mengomentari kapan pastinya pertemuan ini berlangsung. Yang pasti, dalam waktu dekat mediasi ini akan digelar dan semoga bisa menjadi titik awal resolusi politik di Suriah," tutur Galuzin di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu (21/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mediasi politik, Galuzin menuturkan, Deklarasi Moskow juga berisikan kesepakatan ketiga negara mengenai proses evakuasi warga sipil di Aleppo. Meskipun sempat terhambat, proses itu tetap berlanjut.

Proses evakuasi dilakukan usai kedua pihak berseteru di kota itu, tentara Suriah dan pemberontak, menyepakati gencatan senjata. Kesepakatan itu tercapai berkat negosiasi antara Rusia dan Turki. 

Menlu Iran, Rusia, dan Turki mengesahkan deklarasi yang berisi kesepakatan ketiga negara untuk menjadi perantara dalam upaya perdamaian di Suriah pada Selasa (20/12). Pertemuan ketiganya diinisiasi oleh Menlu Rusia Sergei Lavrov.

Deklarasi itu menerapkan prinsip-prinsip yang patut dipenuhi seluruh pihak yang terlibat saat menyelenggarakan mediasi perdamaian Suriah nanti. Selain itu, disepakati juga soal dukungan perluasan wilayah gencatan senjata di Suriah.

Mengutip Reuters, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyebutkan Deklarasi Moskow ini diharapkan akan menghidupkan kembali proses perdamaian di Suriah yang hampir mati.

"Iran, Rusia, dan Turki siap untuk memfasilitasi dan menjadi penjamin dari penyusunan perjanjian damai yang sedang dinegosiasikan antara pemerintah Suriah dan pihak oposisi. "Tiga negara ini mengundang seluruh negara lainnya yang memiliki pengaruh dalam situasi di Suriah untuk melakukan hal yang sama (membantu kesepakatan damai tercapai)," bunyi deklarasi itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan dilaporkan juga telah mengatur babak baru perundingan damai Suriah ini tanpa melibatkan Amerika Serikat ataupun PBB.

"Seluruh usaha perdamaian yang dilakukan AS dan sekutunya sebelumnya secara terkordinasi nampaknya gagal. Tak satu pun usaha mereka menghasilkan pengaruh nyata di Suriah," kata Shoigu.
(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER