Rusia Bantah Intervensi Moskow dalam Pemilu Jerman

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2016 20:43 WIB
Tudingan ini datang menyusul adanya insiden peretasan sebuah perusahaan telekomunikasi Jerman, Deutsche Telecom, yang merugikan setidaknya 900 ribu pelanggan.
Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, membantah tudingan Jerman yang menyatakan Moskow berupaya mencampuri proses pemilu budenstag. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, membantah tudingan intelijen Jerman yang menyatakan Moskow berupaya mencampuri proses pemilu negaranya seperti yang selama ini diduga terjadi pada pemilu Amerika Serikat 8 November lalu.

Tudingan adanya intervensi Rusia dalam proses demokrasi Jerman ini datang menyusul adanya insiden peretasan sebuah perusahaan telekomunikasi Jerman, Deutsche Telecom, yang merugikan setidaknya 900 ribu pelanggan perusahaan itu.

Galuzin menyebutkan, tudingan Jerman itu hanya propaganda terkait permasalahan internal negaranya itu menjelang pemilu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur saya terkejut karena baru mendengar ini. Apalagi jika tudingan itu benar dilontarkan oleh seorang pejabat negara yang cakap seperti Kanselir Jerman Angela Merkel," ungkap Galuzin di Jakarta pada Rabu (30/11).

Diberitakan Reuters, pemerintah Jerman, termasuk Merkel, memang menuduh Moskow mencoba memanipulasi media Jerman untuk menggerakan opini publiknya dengan berbagai isu seperti krisis imigran untuk melemahkan kepercayaan pemilih terhadap pemerintah Jerman moderat di bawah Merkel. 

Pasalnya, modus seperti ini diduga telah berhasil mempengaruhi pemilu AS November lalu yang berbuntut kemenangan Donald Trump.

Pejabat intelijen Jerman juga menuding Rusia telah mendukung gerakan kelompok anti-imigran di Jerman dan seluruh penjuru Uni Eropa untuk memecah belah warga. Negara Eropa memang tengah dihadapkan pada krisis imigran.

Galuzin menyangkan pernyataan Merkel dan pejabat Jerman lainnya yang dinilai telah menyudutkan Rusia tanpa bukti yang jelas. Menurutnya, Merkel seharusnya bisa menjelaskan akar masalahnya secara jelas kepada publik tanpa melimpahkan kesalahan kepada negara lain, khususnya Rusia.

"Jika dia [Merkel] benar menuduh Rusia seperti ini, langkahnya benar-benar sudah melebihi AS," kata Galuzin.

Sebelumnya, pemerintah Rusia juga sudah membantah segala tudingan manipulasi dan campur tangan yang ditujukan untuk melemahkan UE. Rusia juga membantah bahwa Moskow memiliki peran penting dalam kemenangan Trump pada pemilu AS awal November lalu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER