Kota Aleppo Mulai Membangun Kembali

AFP | CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2016 11:25 WIB
Pemerintah kota Aleppo mulai membersihkan kota dan memulai proyek mengembalikan layanan publik seperti listrik dan air bersih kepada warga kota.
Pemerintah kota Aleppo mulai membersihkan jalanan dari puing-puing dalam upaya pembangunan kembali kota itu. (AFP / George Ourfalian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tepat jam 12 malam, generator listrik kota Aleppo, Suriah, dimatikan. Pemukiman dan peninggalan bersejarah di kota ini pun gelap gulita.

Dana jutaan dolar dan waktu berbulan-bulan dibutuhkan untuk mengembalikan jaringan air bersih, listrik dan transportasi Aleppo yang kini hancur akibat perang.

Pertempuran selama empat tahun membuat kota yang sebelumnya merupakan pusat industri dan komersial Suriah menjadi wilayah terbagi dan lumpuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami telah menjual alat penghisap debu kami, karena tidak ada listrik di sini,” ujar Umm Fayez, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Furqan, Aleppo.

“Sudah dua tahun mesin cuci tidak kami gunakan. Kami mencuci semua dengan tangan, tetapi sekarang airnya sangat dingin. Saya tidak bisa melakukannya lagi,” kata Fayez kepada kantor berita AFP.

Minggu lalu pasukan yang setia pada Presiden Bashar al-Assad menyatakan berhasil menguasai sepenuhnya kota kedua terbesar Suriah ini, setelah kesepakatan evakuasi besar-besaran mengakhiri konflik di sana.

Perkiraan “awal yang paling optimistis” dari pemerintah kota itu menyebutkan bahwa serangan roket, serangan udara dan peluru menghancurkan lebih dari setengah sarana infrastruktur dan bangunan di kota itu.

Krisis Air Bersih

Pembangkit listrik terbesar di Safirah sudah dua tahun tidak beroperasi akibat perang.

Warga kota Aleppo terpaksa menggantungkan kehidupan pada generator yang memasok listrik melalui jaringan kabel yang simpang-siur di jalanan.

Tetapi pada tengah malam generator itu dimatikan untuk menghemat bahan bakar diesel.

“Saat ini ada dua proyek yang akan menghidupkan kembali listrik ke Aleppo,” ujar seorang pejabat kementerian perlistrikan kepada AFP.

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan jaringan listrik baru ini akan dibangun di provinsi Hama dalam satu tahun, namun biaya yang dibutuhkan sekitar US$8 juta.

Warga kota Aleppo juga tidak sabar menunggu perbaikan pasok air bersih karena pusat pompa air terbesar saat ini hanya bisa menghasilkan air bersih sepertiga dari kapasitasnya.

“Kami hanya bisa memasok air sebesar 20 persen ke Aleppo. Sebelum krisis pasokan itu mencapai 70 persen,” kata Issa Korj, kepala teknik pusat air bersih Suleiman al-Halabi.

Dia mengatakan perlu waktu “berbulan-bulan” untuk memperbaiki fasilitas itu, dan meski hal itu sudah dijalankan pasokan air bersih masih akan terganggu.

Sebagian besar air yang digunakan Aleppo berasal dari Bendungan Efrat di propinsi Raqa yang saat ini dikuasai oleh kelompok jihadis ISIS.

“Mereka sescara rutin menghentikan pasok air,” kata Fakher Hamdo, kepada badan air bersih Aleppo.

Dia menambahkan sanksi ekonomi global terhadap Suriah yang terjadi sejak 2011 membuat pihaknya kesulitan mendapatkan komponen mesin yang dibutuhkan.
Tepat jam 12 malam generator listrik dimatikan sehingga warga kota Aleppo harus hidup dalam kegelapan. Tepat jam 12 malam generator listrik dimatikan sehingga warga kota Aleppo harus hidup dalam kegelapan. (Reuters/ Omar Sanadiki)
Tetapi sebelum proyek-proyek pembangunan itu bisa dimulai, pemerintah setempat harus membersihkan barikade dan kantung pasir yang memisahkan Aleppo menjadi dua wilayah. Bagian timur yang dikuasai pemberontak dan bagian barat yang dikuasai pemerintah.

Buldoser sudah beroperasi di jalan-jalan yang rusak akibat bom untuk membersihkan reruntuhan dan menghancurkan pagar besi.

“Pemerintah kota dengan segera bergerak untuk membuka jalan-jalan bebas hambatan utama,” kata Nadim Rahmoun, pejabat pemerintah kota.

“Membuka jalan-jalan bisa membantu kami menghidupkan kota itu lagi melalui kegiatan ekonomi dan sosial serta layanan publik,” tambahnya.

Kota Tua Aleppo, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, juga menjadi wilayah yang diutamakan dalam kegiatan perbaikan yang dilakukan pemerintah kota ini.

Wilayah kota ini menjadi lokasi pertempuran paling hebat dalam merebutkan Aleppl, dan memperbaiki gedung-gedung bersejarah di sana akan menjadi tantangan utama.

Tim pemerintah kota Aleppo dengan perlahan memeriksa lokasi yang dipenuhi puing-puing untuk memisahkan peninggalan bersejarah agar bisa digunakan kembali dalam proyek restorasi. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER