Jakarta, CNN Indonesia -- Turki dan Rusia telah menyepakati rancangan kesepakatan gencatan senjata yang berlaku secara keseluruhan di Suriah.
Kabar ini dilaporkan oleh kantor berita Anadolu sebagaimana dikutip
CNN, Rabu (28/12).
Laporan yang mengutip seorang sumber itu menyebut kedua pihak berupaya untuk memberlakukan gencatan senjata tengah malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berhasil, pemerintah Suriah dan oposisi akan memulai negosiasi politik yang diselenggarakan di Astana, Kaszakhstan. Negosiasi akan dipimpin oleh Turki dan Rusia.
Belum diketahui apakah pihak pemberontak menyepakati upaya ini.
Kesepakatan antara Rusia dan Turki terjalin sepekan setelah pemerintah Suriah berhasil merebut kembali Aleppo, kota yang disebut sebagai salah satu lokasi kunci di negara tersebut.
Puluhan ribu warga sipil telah dievakuasi menyusul gencatan senjata mencakup kota tersebut. Kesepakatan itu pun diraih berkat negosiasi yang dipimpin Turki-Rusia.
Pemberontak telah menguasai Aleppo selama lebih dari empat tahun. Sejumlah analis menilai kehilangan kota itu membuat mereka tidak mungkin menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.
Setelah pemerintah kembali merebut Aleppo, Rusia yang jadi sekutu terkuat Suriah, telah menyatakan berniat untuk mengupayakan gencatan senjata yang berlaku di seantero negeri.
(aal)