Jakarta, CNN Indonesia -- China dilaporkan sudah mengadili nyaris 1,2 juta orang yang terseret kasus korupsi sejak Presiden Xi Jinping menggalakkan kampanye anti-rasuah pada 2012 lalu.
Komisi Pusat Inspeksi Disiplin China (CCDI) melaporkan bahwa berkat kampanye anti-korupsi ini, China juga berhasil menyelamatkan 8,6 miliar yuan atau setara Rp16,5 triliun aset negara.
Seorang pejabat senior CCDI, Luo Dongchuan, mengatakan bahwa dalam menjalankan kampanye ini, China juga dibantu oleh 48 negara yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan Beijing, seperti Spanyol, Italia, dan Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hampir 2.600 orang buronan korupsi yang melarikan diri ke luar negeri berhasil diekstradisi atau direpatriasi berkat kerja sama tersebut.
"Kami akan terus menjaga momentum untuk menghancurkan korupsi ini," ujar Luo dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip
AFP, Selasa (10/1).
Namun menurut seorang pejabat lain, Xiao Pei, angka kasus korupsi yang diungkap oleh pemerintah pada 2016 sebenarnya menurun untuk pertama kalinya sejak 2012.
Ia tak menjabarkan lebih lanjut jumlah kasus sebelumnya. Namun menurut Xiao, dari keseluruhan kasus pada 2016, 57 ribu di antaranya berhasil terungkap karena pengakuan sendiri dari para tersangka.
Merujuk pada data CCDI, pada 2016, sekitar 410 ribu pejabat, termasuk 76 di tingkat kementerian, diadili atas tuduhan korupsi.
Korupsi di kalangan pemerintahan China memang sudah mengakar. Sejak menjabat pada 2012, Xi diapresiasi oleh banyak pihak karena gebrakannya untuk memberantas korupsi di lingkaran pemerintahan.
(has)