Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden China Xi Jinping meminta kampus-kampus dan universitas di negaranya untuk mendukung Partai Komunis yang saat ini sedang berkuasa.
"Ketaatan pada kepemimpinan partai sangat penting bagi perkembangan pendidikan tinggi di negara ini," kata Xi dalam artikel di kantor berita
Xinhua yang dikutip
Reuters, Jumat (9/12).
Kampus dan universitas di China harus "melayani Partai Komunis dalam manajemen negara," kata XI dalam sebuah pertemuan bertema ideologi di pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebijakan partai di bidang pendidikan harus dijalankan sepenuhnya" dan partai harus meningkatkan kemampuan organisasi akar rumput di sekolah-sekolah untuk melaksanakan "kegiatan ideologis dan politis," kata Xi.
Kurikulum dan kuliah di China secara ketat diawasi oleh pemerintah sejak kelompok yang dipimpin mahasiswa menggelar protes pro-demokrasi pada 1989.
Penertiban berupa tindakan keras terhadap ucapan akademisi dan mahasiswa pun menjadi hal yang biasa di negara tersebut.
Pemerintah China juga gencar mengampanyekan gerakan menolak penyebaran "nilai Barat" di universitas. Januari lalu, badan disiplin dan anti korupsi Partai Komunis bahkan sempat mengerahkan aparat untuk mengawasi para dosen.
Beijing membatasi kebebasan pendapat semenjak Xi menjadi pemimpin pada 2012 lalu. Pemerintah China dapat menangkap dan menahan pegiat atau pengacara, membungkam kritik di internet, dan membelenggu media.
Walau demikian, Xi menuai popularitas setelah menegakkan peraturan yang keras terhadap koruptor. Sejak berkuasa pada tahun 2012 lalu, dia bersumpah akan memberantas para koruptor mulai dari "lalat hingga macan."
Beberapa petinggi Partai Komunis diadili dan divonis hukuman yang tidak ringan, termasuk para jenderal militer di Tentara Pembebasan Rakyat. Banyak yang mengatakan, kendali Xi saat ini lebih kuat dari pada Mao Zedong.
Para pengamat mengatakan dengan tingkat kendali yang besar ini, Xi bisa bertahan di posisinya melebihi ambang batas periode kepemimpinan yaitu 10 tahun.
(has)