Intelijen AS Bantah Sebarkan Dokumen Belum Terverifikasi

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2017 10:52 WIB
Meskipun belum terverifikasi, dokumen yang menyebutkan bahwa Rusia memiliki informasi mengenai sikap tak senonoh Trump ini sudah tersebar di media.
Klarifikasi ini disampaikan Clapper kepada Trump dalam perbincangan melalui telepon pada Rabu (1/11), setelah dokumen ini tersebar di berbagai media. (Joe Raedle/Getty Images North America/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Intelijen Amerika Serikat, James Clapper, memastikan bahwa pihaknya tidak pernah menyebarkan dokumen yang menyebutkan bahwa Rusia memiliki informasi mengenai sikap tak senonoh presiden terpilih, Donald Trump.

Klarifikasi ini disampaikan Clapper kepada Trump dalam perbincangan melalui telepon pada Rabu (1/11), setelah dokumen ini tersebar di berbagai media.

"Saya tekankan bahwa dokumen ini bukan produk Komunitas Intelijen AS dan saya yakin penyebaran ini bukan dari komunitas intelijen," ujar Clapper dalam pernyataan yang dilansir dalam situs resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokumen tersebut memang disusun oleh seorang mantan intelijen Inggris. Namun, sinopsis dari memo tersebut diserahkan oleh intelijen saat bertemu dengan Presiden Barack Obama dan Trump pada pekan lalu.

Wakil Presiden AS, Joe Biden, juga mengakui bahwa ia dan Obama sudah menerima laporan mengenai dokumen itu pekan lalu. Namun, intelijen menekankan bahwa dokumen ini belum diverifikasi.

Meskipun belum diverifikasi kebenarannya, sejumlah media memberitakan keberadaan dokumen ini. BuzzFeed bahkan merilis keseluruhan isi memo tersebut dalam salah satu pemberitaannya.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa intelijen AS memalukan karena memo yang belum terverifikasi ini bisa tersebar ke media.

Setelah berbincang dengan Clapper, Trump melontarkan pernyataan yang isinya berbeda. "James Clapper menelepon saya kemarin untuk menyatakan bahwa laporan itu salah dan disebarkan secara ilegal. Kenyataan bodoh yang dibuat-buat," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER