Jakarta, CNN Indonesia -- Turki menangkap dua warga etnis Uighur berkebangsaan China atas dugaan terkait dengan penembakan massal di sebuah kelab malam di Istanbul pada malam tahun baru lalu.
Dua tersangka itu, Omar Asim dan Abuliezi Abuduhamiti, ditahan dengan tuduhan menjadi anggota organisasi teroris bersenjata dan pembunuhan 39 orang.
Pekan lalu, pihak berwenang Turki mengatakan pria yang bertanggung jawab atas terbunuhnya 39 orang dalam serangan di Istanbul kemungkinan merupakan etnis Uighur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sebagai balasan keterlibatan militer Turki dalam konflik Suriah.
Kantor berita Turki, Anadolu, juga melaporkan bahwa 35 orang telah ditahan sejauh ini terkait dengan serangan. Media lokal menyebut beberapa orang Uighur termasuk di dalamnya.
Etnis Uighur di barat China mayoritas beragama Islam dan berbahasa Turki. Diasporanya terdapat banyak di wilayah Asia Tengah dan Turki.
Pihak berwenang Turki masih belum mengidentifikasi tersangka masuk ke kelab malam Reina di Istanbul tersebut. Pria itu melepas tembakan dari senapan mesin, melempar granat agar bisa kembali mengisi senjata, lalu kembali menembaki orang-orang yang sudah terkapar di lantai.
Korban tewas merupakan warga Turki dan turis dari negara-negara Arab, India serta Kanada.