Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dikritik karena menikmati liburan mewah di sebuah pulau di Karibia milik Keluarga Aga Khan menggunakan jet pribadi saat merayakan tahun baru.
Diberitakan
The Guardian, Jumat (13/1), sejumlah oposisi dan kritikus menganggap Trudeau melanggar kode etik lantaran Ottawa membantu pendanaan yayasan yang dibentuk Aga Khan.
Selain itu, Trudeau juga dianggap tidak peka karena sekarang ini negaranya sedang dilanda masalah ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindakan ini menimbulkan kebingungan publik. Pasalnya, sejak terpilih menjadi orang nomor satu di Kanada pada November 2015 lalu, Trudeau berjanji akan menjalankan pemerintahan secara terbuka dan akuntabel.
Ia bahkan menerapkan larangan bagi setiap pejabat publik untuk menggunakan penerbangan privat tanpa persetujuan Komisaris Etika dan Konflik Kepentingan Negara, Mary Dawson.
Namun sebelum melakukan perjalanan ini, Trudeau sendiri tidak meminta persetujuan dari komisaris tersebut. Dawson pun membuka penyelidikan awal atas keluhan oposisi ini.
Dalam pernyataan persnya yang disiarkan televisi, Trudeau mengaku siap menjawab semua pertanyaan Dawson.
Melalui pernyataan tersebut, Trudeau juga menekankan bahwa perjalanan wisatanya tersebut tidak menimbulkan masalah atau kerugian apa pun bagi negara.
"Perjalanan wisata dari Nassau ke pulau tujuan memang menggunakan helikopter pribadi Aga Khan. Mereka menawarkan kami menggunakannya. Kami tidak melihat ada masalah dengan itu," tutur Trudeau dalam pernyataan persnya yang disiarkan televisi di Kingston, Ontario.
Aga Khan atau Pangeran Shah Karim Al Husseini adalah bangsawan pemimpin kelompok Muslim Nizari Ismaili yang merupakan teman dekat dari keluarga Trudeau.
Ia merupakan imam keturunan ke-49 dari 15 juta Muslim Nizari Ismaili, penganut Islam terbesar selama kerajaan Fatimayah. Pengikutnya dipercaya sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.