Kelab Malam di Rusia Gelar Pesta Sambut Pelantikan Trump

CNN Indonesia
Jumat, 20 Jan 2017 14:14 WIB
Dua puluh empat jam sebelum Donald Trump resmi dilantik sebagai presiden, sebagian warga Rusia sudah berpesta menyambut pemimpin Amerika Serikat yang baru.
Sebuah klub malam, Arbat 31, di Moskow, dan sejumlah tempat lain di Rusia gelar selebrasi menyabut pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. (Reuters/Eric Thayer)
Jakarta, CNN Indonesia -- "Trump, Trump luar biasa! Trump, Trump, dia seorang superman! Trump, Trump, simbol Amerika!

Bait itu dilantunkan seorang penyanyi berumur 82 tahun di depan para pengunjung kelab malam Arbat 13, yang terletak di Moskow.

Dua puluh empat jam sebelum Donald Trump resmi dilantik sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari waktu setempat, kelab malam ini menggelar perayaan bagi sang taipan real estate yang sesaat lagi resmi duduk di Gedung Putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selebrasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak sedikit pelancong asal Kanada dan Amerika Serikat sendiri mengunjungi acara kelab tersebut.

“Warga Rusia merayakan banyak hal. Kami merayakan hari libur nasional dan bahkan hari libur asing. Saya menggelar acara selebrasi ini karena bukan rahasia lagi bahwa Rusia sangat senang bahwa Trump menang,” ujar pemilik kelab Arbat 13, Igor Khaletsky seperti dkutip Time, Kamis (19/1).

Kelab jazz kecil yang terletak berdekatan dengan Kementerian Luar Negeri Rusia itu bukan satu-satunya tempat di Rusia yang menggelar perayaan menyambut pelantikan Trump. 

Persis di seberang kompleks kedutaan besar AS di Moskow, berdiri sebuah toko peralatan tentara yang memberikan potongan harga 10 persen untuk setiap pegawai kedutaan dan warga Amerika. 

Sementara itu, sebuah band musik menamakan dirinya sebagai “Trump Band” rutin tampil pada akhir pekan di sebuah restoran steak di Tula, sekitar 170 kilometer dari Moskow.

Restoran tersebut juga memperkenalkan sebuah menu baru yang dinamakan Menu Donald Trump. Menu tersebut menyajikan hamburger setinggi 18 sentimeter.

"Ini [hanya] lelucon, tapi kami selalu ingin hubungan antara Rusia dan AS meningkat," ujar pemilik restoran, Natalya Palladicheva.

Antusiasme warga Rusia menyambut Trump ini dianggap menguatkan pandangan sebagian besar komunitas internasional yang menilai Moskow memiliki kedekatan dan sangat mendukung taipan real estate itu menjadi presiden AS.

Anggapan kedekatan antara keduanya ini menjerat Kremlin pada tuduhan telah mencampuri proses pemilu Amerika hanya untuk memenangkan Trump.

Jauh berulan-bulan sebelum pemilu berlangsung, anggota parlemen Rusia bahkan secara gamblang menyatakan mereka berpihak pada Trump dan lebih menyukai pengusaha itu sebagai penerus Presiden Barack Obama, ketimbang rivalnya, Hillary Clinton.

“Saya pikir ini adalah sebuah acara komedi. Apakah ini lelucon yang dibuat untuk mengolok-olok kenyataan bahwa dunia berpikir Rusia mendukung Trump?” ucap seorang turis asal Kanada, Joe Maclnnes.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER